Suasana sejumlah gedung bertingkat saat senja di Jakarta, Jumat (24/5/2019). Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyatakan kondisi dan situasi Ibu Kota pada 24 Mei 2019 sudah kondusif pasca kericuhan yang terjadi pada 21-22 Mei yang lalu. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu menyalip India pada tahun lalu.
Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Daerah dan Sektor Riil Kemenko Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, kendati ada tantangan global, ekonomi Indonesia bisa bertahan. Sementara, India mengalami kontraksi dalam yakni hanya tumbuh 4,5 persen pada kuartal III 2019 atau menjadi tertinggi ke-3 dari negara anggoya G-20.
Baca Juga: Awas!! Virus Corona Berdampak Buruk pada Ekonomi Indonesia
"Kita patut bersyukur sampai kuartal III 2019 dan akhir 2019 pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5 persen. India pada kuartal III alami penurunan menjadi 4,5 persen, tadinya peringkat ke-2, sekarang ke-4 setelah Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Meskipun demikian, ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah dari China yang mencapai 6 persen pada kuartal III 2019.
"Kalau kita bandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi di negara G-20, Indonesia peringkat ke-2 setelah China," kata Ferry.
Di sisi lain, pemerintah masih percaya diri terhadap indikator ekonomi RI, seperti inflasi yang diperkirakan lebih rendah di tahun ini.
"Inflasi sampai akhir Desember 2019 itu 2,7 persen, lebih rendah dari asumsi APBN 3 persen. Ini terendah dalam 1 dekade terakhir, jadi modal untuk menatap 2020," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum
