Petani menebar pupuk pada tanaman padi di persawahan Desa Bojonegoro, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (11/2/2019). PT Pupuk Indonesia mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 8,8 juta ton, hingga 31 Januari 2019 pupuk bersubsidi di tingkat nasional telah diserap sebanyak 867 ribu ton atau 10 persen dari alokasi 2019. | Kredit Foto: Antara/Anis Efizudin
Daya beli petani secara nasional terhadap produk dan jasa mengalami peningkatan. Kesimpulan mengenai menguatnya daya beli didasari oleh survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari lalu yakni diketahui Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 104,16.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan bahwa dibanding Desember tahun lalu, NTP pada Januari mengalami kenaikan indeks sebesar 0,78% dari 103,36 pada Desember 2019 menjadi 104,16.
Baca Juga: Harga TBS Meroket, Petani Sawit: I'm Happy!
"NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Adapun indeks harga yang diterima petani juga naik 1,53% yakni dari 107,72 menjadi 109,37. Suhariyanto menjelaskan ada lima subsektor pertanian komponen penyusun NTP, tetapi hanya nilai subsektor peternakan dan subsektor perikanan yang mengalami penurunan yang masing-masing sebesar 0,82% dan 0,11%.
Sementara, tiga subsektor pertanian lainnya, yaitu subsektor tanaman pangan naik 0,13% dari posisi indeks 104,08 pada Desember 2019 menjadi 104,21 pada Januari 2020, sedangkan subsektor hortikultura naik 2,05% dari posisi 103,05 menjadi 105,17 pada Januari 2020.
Untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 2,45% dari 104,86 pada Desember 2019 menjadi 107,43 pada Januari 2020.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
