Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono menuturkan bahwa pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS memiliki risiko yang tinggi.
Presiden Jokowi sendiri memberi isyarat tak setuju dengan pemulangan WNI eks ISIS. Meskipun begitu, Jokowi mengaku akan menggelar rapat terbatas untuk membahas permasalahan tersebut.
Baca Juga: Jokowi Tolak WNI Eks ISIS Pulang Kampung, Warganet Ramai-ramai Dukung
“Pada umumnya tidak ada negara yang mau menerima lagi warga negaranya yang pernah bergabung ke dalam ISIS di luar negeri. Melihat dari sudut pandang strategis dan keamanan, pemulangan ini tentu sangat berisiko untuk negara,” jelas Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) tersebut dalam keterangan tertulis.
Akan tetapi, Diaz menceritakan bahwa meski ada kecenderungan teroris pelintas batas atau foreign terrorist fighters (FTF) untuk pulang ke Indonesia, ternyata ada satu terduga teroris yang pernah menolak untuk pulang.
“WNI eks teroris rata-rata ingin pulang ke Indonesia, kecuali Hambali. Hambali tahun 2009 menolak dipulangkan karena mendapat fasilitas dan layanan yang bagus di Guantanamo. Dia memilih tinggal di sana dari pada dihukum di Indonesia, walaupun ada perubahan-perubahan lain akhir-akhir ini,” katanya memberikan perbandingan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: