Ibu Kota Negara Hijrah, Jakarta Tetap Jadi Ikon Indonesia?

Kebijakan pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur masih menuai pro dan kontra. Perhimpunan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jakarta Raya menyatakan Jakarta tidak boleh dilupakan jika pemindahan terjadi.

"Apa pun ceritanya ketika Jakarta tidak menjadi Ibu Kota Negara ini, Jakarta tetap menjadi ikon dan miniatur mini Indonesia," kata Ketua PA GMNI Jakarta Raya, Aryo Sanjaya dikutip, Senin (24/2/2020).

GMNI meminta meski Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara nanti, pembangunan atau pembenahan Jakarta tidak boleh berhenti. Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang ramah dengan lingkungan.

Baca Juga: Waspada! Siaga 3, Air Bendungan Katulampa Diperkirakan Tumpah ke Jakarta Sore Ini

"Tentu saja hal ini, membawa konsekuensi logis dalam pembangunan Jakarta. Pembangunan Jakarta pun tidak boleh asal-asalan," ujar Aryo.

Pembangunan Jakarta ke depan juga diminta harus tetap melibatkan daerah-daerah penyangga sekitar. Karena, kota-kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Bogor disebut memiliki banyak keterkaitan dengan Jakarta.

"Jangan sampai pembangunan Jakarta hanya berorientasi pada kota bisnis dan jasa," kata dia.

Baca Juga: Kata Jokowi Calon Ibu Kota Baru Anti-Banjir, Faktanya Terendam Juga

Dia juga mengkritisi pembangunan Jakarta yang seolah hendak menghilangkan ikon-ikon kebangsaan. Salah satunya seperti Taman Ismail Marzuki di Cikini yang sangat ikonik di Jakarta.

"Jakarta saja belum pindah, ikon Taman Ismail Marzuki saja mau dihilangkan. Apalagi kalau pindah, apa yang terjadi," kata Aryo.