Google Bilang Rupiah Makin Dekat ke Rp17.000? Ganbatte, Perry Warjiyo Bilang Begini

Pergerakan nilai tukar rupiah kembali menjadi sorotan setelah Google menunjukkan bahwa mata uang Garuda itu makin mendekati level Rp17.000 per dolar AS. Pada pertengahan hari tadi, Google mencatat rupiah bertengger di angka Rp16.750 per dolar AS. 

Hingga Kamis (2/04/2020) sore, nilai tukar rupiah di halaman pencarian Google berada di angka Rp16.601 per dolar AS. Sementara itu, data RTI menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah tidak separah apa yang ditunjukkan Google. 

Baca Juga: Alamaaak! Nasib Rupiah Bikin Terbelalak: Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak!

Pasalnya, perlahan namun pasti rupiah mampu mengikis koreksi hingga tersisa -0,15% ke level Rp16.475 per dolar AS. Angka tersebut jauh lebih baik daripada sebelumnya, di mana hingga tengah hari tadi rupiah tertekan lebih dari -0,50% dan jatuh ke level terdalam di angka Rp16.555 per dolar AS. 

Baca Juga: Bergidik, Matahari vs Ramayana Gak Cuma di Bisnis! Di Pasar Modal, LPPF-RALS Saling Berlomba Jadi...

Dengan pergerakan yang variatif, rupiah memang masih tertekan di hadapan sejumlah mata uang global, termasuk dolar Australia (-0,43%) dan poundsterling (-0,24%). Begitu pun juga nasib rupiah di Asia yang masih tertekan di hadapan won (-0,75%), dolar Singapura (-0,56%), dolar Hong Kong (-0,14%), dan baht (-0,12%). Untungnya, rupiah tampil lebih baik daripada dolar Taiwan (0,18%), ringgit (0,05%), dan yuan (0,04%). 

Menyoal pergerakan rupiah yang kian tertekan, Gubernur Bank Indonesia (BI), yakni Perry Warjiyo mengaku optimis bahwa nasib baik perlahan akan ditempuh rupiah. Ia menilai, rupiah saat ini mulai bergerak stabil dengan kecenderungan menguat. Perry pun optimis, rupiah dapat kembali ke level Rp15.000 sampai dengan akhir tahun 2020 ini.

Baca Juga: BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Rp15 Ribu per US$ di Akhir Tahun

"Insyaallah, nilai tukar rupiah tidak hanya bergerak stabil, tetapi bahkan cenderung menguat ke arah Rp 15.000 pada akhir tahun ini," tegas Perry melalui konferensi pers virtual di akun YouTube BI, Kamis (2/04/2020).