Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panik! Warga Sempat Mengungsi saat Gunung Anak Krakatu Erupsi

Panik! Warga Sempat Mengungsi saat Gunung Anak Krakatu Erupsi Kredit Foto: Dok: PVMBG
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warga di sekitar pesisir pantai Banten sempat keluar rumah dan mencari tempat aman saat Gunung Anak Krakatau erupsi, Jumat, 10 April 2020 malam.

Membawa barang seadanya, masyarakat di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang yang berdekatan dengan pantai berkumpul di tanah lapang. Sembari berjaga-jaga mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti tsunami 2018 lalu.

Baca Juga: Allahu Akbar! Begini Detik-Detik Letusan Gunung Anak Krakatau yang Terekam CCTV

"Pada panik. Alhamdulillah masih aman," kata Ketua Pokdarwis Ujung Kulon, Hudan Zul, Sabtu (11/4/2020).

Begitupun masyarakat di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku sempat mengungsi ke Hunian Sementara (Huntara) yang berada di ketinggian. Meski sempat khawatir, mereka bersyukur hingga kini tidak terjadi musibah apapun.

"Ya yang ngungsi mah banyak, ngisi Huntara, kan banyak yang kosong," kata Dandy, pemuda dari Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Kemudian, warga di Kabupaten Serang yang berada di pesisir dan berdekatan dengan Gunung Anak Krakatau mengungkapkan, kondisi saat ini normal dan kondusif. Warga di daerah yang pernah terdampak tsunami Selat Sunda itu mengaku tidak mendengar suara dentuman saat gunung berapi di tengah perairan Selat Sunda itu meletus.

"Kondisi kondusif, enggak ada suara dentuman. Salah! Itu mah semalem juga bukan Krakatau," kata Ketua Balawista Kabupaten Serang, Dede Sulaiman, yang berjaga saat Gunung Anak Krakatau meletus.

Pihak kepolisian bersama TNI dan BPBD di Kabupaten Pandeglang melakukan patroli di pesisir pantai dan menenangkan masyarakat yang panik. Lokasi yang dijaga oleh personel gabungan itu setidaknya ada di Carita, Labuan, Panimbang, Cigeulis, hingga Sumur.

Saat Gunung Anak Krakatau sudah tidak lagi memuntahkan material vulkaniknya dan dianggap aman, masyarakat yang tadinya berkumpul di tanah lapang, pinggir jalan, dan ruang terbuka lainnya diimbau untuk kembali ke rumahnya. Sementara, petugas gabungan terus bersiaga menjaga pesisir pantai hingga perkampungan warga.

"Bahwa letusan yang terjadi semalam relatif aman dibandingkan letusan sebelum tsunami pada Desember 2018. Karena sebelum tsunami, letusannya lebih terasa. Namun karena pernah terjadi tsunami, masyarakat lebih sensitif bila mendengar erupsi atau letusan," kata Kabid Humas Polda Banten Komisaris Besar Polisi Edy Sumardy, dalam keterangan resminya, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: