Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Pivot Bisnis?

Apa Itu Pivot Bisnis? Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pivot bisnis adalah sebuah aktivitas pengembangan bisnis dengan mengubah model bisnis itu sendiri, namun tetap berpijak pada visi bisnis yang dimiliki. Istilah ini diambil dari gerakan basket yang merubah arah dengan tetap berbijak pada salah satu kaki.

Hal ini dapat disamakan dengan meski mengubah arah atau strategi, namun tujuannya (visi) tetap memasukkan bola ke dalam keranjang.

Baca Juga: Dear Pelaku UMKM, Ini 3 Tips untuk Pertahankan Bisnis di Tengah Corona

Pivot bisnis biasanya terjadi ketika perusahaan membuat perubahan mendasar pada bisnis mereka setelah menentukan (biasanya melalui riset pasar) bahwa produk mereka tidak memenuhi kebutuhan pasar yang diinginkan.

Sebagaimana didefinisikan oleh sebuah buku berjudul "The Lean Startup" pivot adalah "Koreksi terstruktur yang dirancang untuk menguji hipotesis fundamental baru tentang produk, strategi, dan mesin pertumbuhan."

Perusahaan cenderung menjalani lebih banyak pivot pada tahap awal, karena mereka masih mengenal target pasar dan kebutuhannya. Perusahaan akan terus berputar ketika kebutuhan ini berubah atau perusahaan menemukan peluang baru untuk bisnis.

Setiap pebisnis pasti setuju, sebelum sukses menemukan ‘Produk Unggulan’-nya pasti telah melahirkan produk-produk kecil lainnya untuk dijual. Beberapa perlu melahirkan ribuan produk, beberapa hanya puluhan saja.

Pivot pun menjadi salah satu strategi bisnis yang bisa dilakukan founder saat menemui keadaan “buntu”. Khususnya ketika produk yang dijalankan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pasar. Atau model bisnis yang dikembangkan tidak berhasil mendatangkan keuntungan.

Setelah memutuskan untuk pivot juga ada banyak hal yang harus disiapkan sampai akhirnya produk benar-benar siap untuk dipasarkan. 

Setiap pebisnis pasti paham bahwa perlu perjalanan panjang menuju hasil karya ‘Masterpiece’ bisnis. Tapi terkadang sulit untuk menjadi orang yang sabar dalam melewati proses panjang, hal ini lantaran semua orang inginnya serba cepat padahal pondasi bisnis belum tentu sudah terbentuk dengan kokoh.

Pivot saat Krisis Corona

Saat berbagai perusahaan memutuskan mengurangi tenaga kerja lewat PHK akibat perlambatan ekonomi yang dipicu oleh wabah corona, ada berbagai perusahaan yang lebih memilih untuk melakukn pivot. Berikut perusahaan-perusahaan tersebut:

Perusahaan dalam Negeri

1. Sinarmas

Sinar Mas merupakan sebuah brand name dengan operasi bisnis yang bergerak di berbagai sektor, seperti Pulp dan Kertas, Agribisnis dan Food, Jasa Keuangan, Developer dan Real Estate, Telekomunikasi, dan Energi dan Infrastruktur, termasuk Kesehatan dan Pendidikan. Di tengah wabah corona ini, Grup Sinarmas akan memulai produksi masker yang kebutuhannya meningkat drastis di Indonesia.

2. Martha Tilaar

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk. Bryan Emil Tilaar mengatakan permintaan untuk produksi hand sanitizer tiba-tiba meningkat dalam masa pandemi Covid-19 yang saat ini terus berlangsung di Tanah Air.

Bahkan, tak tanggung-tanggung, menurutnya, sudah ada lima mitra yang meminta perseroan untuk membuat produk antiseptik tersebut. Sebagaimana diketahui Martha Tilaar merupakan produsen kosmetik yang diminta untuk memproduksi hand sanitizer.

3. GT Man dan Rider

Dua merek pakaian dalam (underwear) pria, yakni GT Man dan Rider, ikut memproduksi dan menawarkan masker non-medis kepada masyarakat akibat permintaan akan kebutuhan masker begitu tinggi di tengah wabah corona.

Masker produksi Rider terbuat dari kain katun dua lapis dan diklaim anti-bakteri. Menurut informasi dalam brosur yang ditayangkan, masker tersebut bisa menghindarkan pemakainya dari debu dan percikan cairan atau droplet.

Perusahaan Luar Negeri

1. General Motors

Perusahaan mobil ini telah beralih membuat ventilator yang tengah dibutuhkan di berbagai belahan dunia.

2. Brand Fashion Ternama Dunia

Prada, Yves Saint Laurent, Gucci, Louis Vuitton, Balenciaga, H&M dan Zara hingga Fendi membuat dan menyumbangkan masker untuk membantu para tenaga medis yang bekerja melawan virus corona baru (COVID-19). Pada dasarnya, brand-brand ini merupakan brand mode dan fashion dunia yang ikut memproduksi masker.

3. Tesla

Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk juga ikut memproduksi ventilator di tengah wabah virus corona yang semakin parah di Amerika Serikat (AS).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: