Perusahaan Tambang di Kalimantan Milik Taipan Singapura Stop Kegiatan Operasional 3 Anak Usaha

Perusahaan tambang batubara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memutuskan untuk menutup sementara tiga anak usahanya yakni PT Bara Tabang (BT), PT Fajar Sakti Prima (FSP), dan PT Indonesia Pratama (IP). 

Direktur Bayan Resources, Alastair Mcleod mengungkapkan bahwa perseroan sepakat untuk memperpanjang penghentian kegiatan operasional pertambangan yang berlokasi di kecamatan Tabang, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak tanggal 25 Maret 2020. 

“Perpanjangan penghentian kegiatan operasional akan dilakukan hingga tanggal 14 Mei 2020. Sebelumnya penghentian hanya sampaui tanggal 30 April 2020,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: Perusahaan Batu Bara Bakrie Bayar Utang, Nilainya Bikin Melongo 

Menurutnya, pengentian kegiatan operasional dilakukan mengingat jumlah infeksi Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat, terutama bertambahnya jumlah orang yang di bawah pengawasan di provinsi Kalimantan Timur dan guna melaksanakan prakarsa social distancing dari pemerintah untuk menghambat rantai penularan. 

“Ketiga anak usaha telah memberitahukan perpanjangan penghentian sementara kegiatan operasional kepada para subkontraktor,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Bayan Resources didirikan oleh taipan asal Singapura, Low Tuck Kwong yang menjadi orang terkaya nomor 7 di Indonesia