Siti Fadilah Ungkap Keanehan Menggebu Bill Gates Soal Vaksin Corona
Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menyampaikan alasannya menolak vaksin Corona yang dipersiapkan oleh Bill Gates. Ia merasa ada yang aneh dengan apa yang dilakukan oleh pendiri Microsoft itu.
Siti Fadilah yang telah mengikuti Bill Gates merasa keanehan muncul saat salah satu orang terkaya itu sangat semangat menyampaikan bahwa akan ada pandemi.
"Ada sesuatu yang aneh untuk saya ya. Saya ikutin Bill Gates ini di forum ekonomi. Bill Gates jadi pembicara utama dia di situ menggebu-gebu bahwa nanti akan ada pandemi," ujar Siti Fadilah yang dikutip dari video YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (21/5/2020).
Baca Juga: Konspirasi Corona, Anggota Badan Legislatif Italia Teriak pada Publik Minta Bill Gates Ditahan
Siti Fadilah merasa aneh sebab menurut dia Bill Gates telah mempersiapkan vaksin dan mengetahui akan ada pandemi Corona COVID-19.
"Selama ada pandemik selalu ada vaksin. Kenapa enggak pandemik, pandeminya dihentikan, kenapa mesti dibikin vaksin. Mbok ya jangan sampai terjadi pandemik," katanya.
Ia juga mengungkapkan jika Bill Gates bukanlah lulusan kedokteran dan tidak pernah sekolah Fakultas Kedokteran. Namun dia sangat fasih dalam menganalisis dunia akan membutuhkan vaksin dengan jumlah yang banyak.
Siti Fadilah kemudian menceritakan saat dirinya menolak tawaran vaksin flu burung dari WHO. Ia merasa telah berhasil mereformasi WHO dengan pemikiran bahwa semua negara harus dibantu karena kedudukannya sama.
"Waktu itu WHO berkoar-koar mengatakan flu burung menular dari manusia ke manusia, sudah disampaikan ke mana-mana seperti Wuhan. Tapi saya enggak mau. Saya akan buktikan virus saya tidak menular ini gambarnya virus saya ini bentuk virus saya," katanya.
Siti Fadilah menjelaskan jika seandainya Indonesia membeli vaksin flu burung saat itu maka akan sangat berdampak buruk untuk keuangan negara kala itu.
"Nah itu saya protes juga ke PBB. Setop flu burung, saya setop flu burung tidak pakai vaksin, tapi dengan politik. Saat itu vaksinnya mau dijual ke Indonesia, dan kita harus ngutang beli vaksin karena mahal," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: