Lee Yuan Siong Didapuk Jadi Bos Baru AIA Group

Lee Yuan Siong resmi menjabat sebagai Chief Executive and President AIA Group Limited (AIA) dan bergabung dengan Dewan Direksi. Lee Yuan Siong menggantikan Ng Keng Hooi, yang telah pensiun dari posisi eksekutif perusahaan.

Lee Yuan Siong, dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis (4/6/2020), mengatakan, "AIA telah mencapai kesuksesan besar lebih dari 100 tahun dalam sejarah perjalanannya dan saya berharap dapat bekerja dengan baik bersama kolega saya yang luar biasa untuk memimpin perusahaan agar terus tumbuh ke depan dan berkelanjutan dalam waktu yang panjang."

Menanggapi hal tersebut, Edmund Tse, Independent Non-Executive Chairman AIA, mengatakan, Yuan Siong memiliki catatan prestasi yang luar biasa di seluruh pasar asuransi Asia sehingga menjadikannya pemimpin yang ideal untuk meneruskan keberhasilan Ng Keng Hooi dan menjadi bagian penting dari sejarah AIA. 

Baca Juga: Lawan Covid-19, AIA Ajak Masyarakat Berdonasi Lewat #SehatUntukBersama

"Saya senang AIA akan mendapatkan manfaat dari Lee Yuang Siong dengan pengalaman yang mendalam yang dimilikinya dan tidak tertandingi di industri asuransi jiwa Asia," jelasnya.

Sainthan Satyamoorthy, Presiden Direktur AIA Indonesia, menambahkan, Lee Yuan Siong adalah sosok yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang mendalam di industri asuransi jiwa.

"Di tahun yang penuh tantangan ini, saya optimis di bawah kepemimpinan Lee Yuan Siong, AIA Group akan terus mencatatkan kinerja positif dan semakin memperkuat posisinya sebagai perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar serta mewujudkan komitmen membantu masyarakat hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik," paparnya.

Sebelum bergabung dengan AIA, Lee Yuan Siong menjabat sebagai Executive Director Ping An Insurance (Group) Company of China Ltd dan juga menjabat sebagai Co-CEO and Chief Insurance Business Officer. Sebelum bertugas di Ping An, Lee mengemban posisi Senior Leadership di Prudential plc dari Britania Raya. Dia memulai kariernya di Otoritas Moneter Singapura (MAS).