Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, pada Rabu (29/4) menyampaikan perkembangan terkini | Kredit Foto: WE
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 hanya berkisar 0,9-1,9%. Proyeksi tersebut didasarikan pada pertumbuhan ekonomi kuartal II yang diprediksi menurun meskipun perkembangan terkini menunjukkan tekanan-tekanan penurunan kegiatan ekonomi mulai berkurang.
"Kuartal dua pertumbuhan ekonomi ada kecenderungan paling rendah sebelum secara perlahan meningkat di kuartal III dan IV. Dengan perkembangan-perkembangan tersebut, kami memperkirakan untuk keseluruhan tahun 2020 di kisaran 0,9-1,9%," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, usai rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Jakarta, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga: Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh Lagi di Kuartal IV, Asalkan...
Adapun RDG BI pada 17-18 Juni 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%.
Menurut Perry, penurunan ekonomi nasional dipengaruhi penurunan ekspor yang sejalan dengan kontraksi perekonomian global. Sementara, konsumsi rumah tangga dan investasi menurun sejalan dengan dampak kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) PSBB yang mengurangi berbagai aktivitas ekonomi.
"Kami memperkirakan pertumbuhan kembali meningkat pada kisaran 5,0%-6,0% pada 2021 didorong dampak perbaikan ekonomi global dan stimulus kebijakan pemerintah dan BI," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
