Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan tiga poin penting yang harus diterapkan, khusunya oleh sumber daya manusia (SDM) pertanian, untuk mewujudkan pertanian yang lebih optimal.
Ketiga poin tersebut adalah harus lebih maju, sigap, dan selalu bergerak di seluruh jajaran pertanian dari pusat hingga perdesaan. Semangat pertanian harus tetap membara, harus lebih mandiri, tidak membutuhkan impor, dan harus lebih modern, menggunakan berbagai teknologi dan kemampuan yang dimiliki sendiri.
Selanjutnya Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof Dedi Nursyamsi mengamanatkan bahwa, "aktivitas pertanian harus menguntungkan, harus dapat untung. Jika tidak dapat untung, tidak usah dilanjutkan. Apa pun yang terjadi pertanian harus menguntungkan. Sebelum tanam, harus dipikirkan kemana hasilnya akan dijual. Berarti petani harus menguasai supply dan demand, petani harus menguasai segala aspek bisnis."
Baca Juga: Gandeng IPB, BPPSDMP Bersama YESS Berencana Kembangkan Diversifikasi Komoditas Pangan Lokal
Senada dengan Mentan dan Kabadan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) pada kesempatan yang berbeda menyampaikan bahwa, "produktivitas tenaga kerja secara umum masih rendah dan petani kita rata-rata berusia tua. Sehingga perlu mendorong petani milenial untuk berkecimpung di dunia pertanian. Kita sangat yakin upaya peningkatan kualitas, kontinuitas, dan daya saing akan terwujud."
Tingginya potensi pertanian dan potensi SDM milenial di Bangka Belitung (Babel) mendorong Kementan melalui BPPSDMP untuk mendirikan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Babel. Hal ini juga upaya mendorong petani milenial untuk berkecimpung di dunia pertanian.
"Adanya Polbangtan di Babel tentu akan berdampak positif bagi petani sekitar atau petani di Babel bahkan petani Indonesia," tegas Kapusdiktan.
Bak gayung bersambut, dukungan pun didapatkan dari Gubernur Babel dengan telah dibuatnya Surat Keputusan (SK) Tim Pendirian Polbangtan Bangka Belitung, ungkap Kepala Dinas Pertanian Babel.
Dia juga menyampaikan keinginan bahwa Polbangtan yang akan dibangun nantinya akan menggunakan fasilitas asrama dan di dalam kegiatan perkuliahan akan melakukan kegiatan Teaching Factory/Farm (TEFA).
Menanggapi hal tersebut, Ismaya Parawansa selaku Kepala Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusat Pendidikan Pertanian, menjelaskan, "sesuai dengan keinginan Pak Gubernur memang mahasiswa Polbangtan ini berasrama atau tinggal di asrama kemudian ada tata kehidupan kampus yang diatur (semimiliter), diharapkan lulusan Polbangtan menjadi job seeker dan job creator. Job creator lebih utama agar mahasiswa atau lulusan dapat menyediakan lapangan kerja bagi orang-orang sekitar dan membantu menyejahterakan diri serta keluarganya."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti