Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Plesetkan KB Zaman Orba Sama Rezim Jokowi, Netizen Ada-ada Aja

Plesetkan KB Zaman Orba Sama Rezim Jokowi, Netizen Ada-ada Aja Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Majunya anak dan mantu Presiden Jokowi di Pilkada tahun ini menuai banyak kritik. Bahkan, di media sosial ramai gambar meme dan tagar yang menyindir hal tersebut. Salah satunya, para netizen memplesetkan kepanjangan KB dari Keluarga Berencana menjadi Keluarga Berkuasa.

Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming dipastikan akan maju sebagai Calon Wali Kota Solo. PDIP secara resmi sudah menyerahkan tiket dukungan. Bahkan seluruh parpol, kecuali PKS sudah berkomitmen akan mengusung Gibran.

Sementara, Bobby Nasution, adik ipar Gibran, juga akan tarung di Pilkada. Menantu Jokowi ini berhasrat maju di Pilkada Kota Medan. PDIP dan sejumlah parpol sudah menegaskan mengusung suami dari Kahiyang Ayu tersebut.

Baca Juga: 85 Entitas Raih Disclaimer, Jokowi Perintah Anak Buah Segera...

Keluarga dari Wapres Ma’ruf Amien juga tidak mau kalah. Siti Nur Azizah, putri dari Wapres dipastikan juga akan bertarung di Pilkada. Azizah mengincar kursi Wali Kota Tangerang Selatan.

Fenomena majunya anak pejabat di Pilkada menuai polemik. Bahkan kemarin di Twitter, ramai meme dan tagar soal Keluarga Berkuasa. Meme dan tagar ini plesetan dari simbol Keluarga Berencana.

“Jaman Orba aya KB (keluarga berencana). Jaman Now aya KB (keluarga berkuasa) DinastiPolitik.,” sindir akun @jakalalanatea.

“Keluarga Berencana. Berencana memanfaatkan kesempatan, mumpung bapak nya berkuasa,” timpal akun @ Peyek_T3RI. “Ternyata artinya KB yang benar itu ini tah,” sambung akun @banyuna biru. “Kasihan Rakyat Kalau Ada Dinasti Politik #KB_KeluargaBerkuasa #KB_ KeluargaBerkuasa,” kata akun @MbahSuro_.

“Banyak yang menjilat ludahnya sendiri karena DINASTI POLITIK yang dipertontonkan oleh keluarga Penguasa #KB_KeluargaBerkuasa #KB_KeluargaBerkuasa,” timpal akun @efreezone1.

Direktur Utama Perludem Titi Anggraini ikut mengkritik fenomena politik yang terjadi di Pilkada. Dia sangat menyayangkan, keluarga Presiden Jokowi pada akhirnya juga harus ikut terjangkit politik dinasti ini.

“Presiden Jokowi ini kan disukai dan dikenal publik karena bukan bagian dari politik dinasti,” kata Titi kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Titi juga mengkritik kebijakan PDIP yang berubah dalam hal mengusung calon kepala daerah. Seperti diketahui, DPC PDIP Solo sebelumnya sudah memutuskan mengusung Achmad Purnomo, bukan Gibran. Namun, keputusan itu dianulir. PDIP mencoret Purnomo dan mengusung Gibran.

“Tentu dalam sistem kepartaian, ini kurang baik. Kita berharap, PDIP mau menjelaskan soal ini,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai, majunya Gibran jadi sinyal politik dinasti ala Jokowi. Apalagi, ada pertemuan antara Jokowi dan Purnomo di Istana, Kamis (16/7) lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan hasil keputusan PDIP soal dukungan di Pilkada Solo.

“Mengapa bukan Bu Mega yang memanggil. Kan rasanya ini simbol kuatnya pengaruh Pak Jokowi dalam tubuh PDIP,” ujar Rico.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: