Kinerja CPO Indonesia Tertolong Pemulihan Pasar Ekspor

Kinerja industri sawit Tanah Air tetap menunjukkan kinerja yang positif di tengah pandemi global Covid-19 dan kampanye negatif.

"Industri sawit masih berjalan normal secara operasional dan masih membukukan kinerja yang positif di tengah situasi ekonomi domestik dan global yang mengalami kontraksi," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Joko Supriyono, dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Sejarah Perkebunan Sawit: Berawal dari Rakyat!

Joko menambahkan, beberapa indikator kinerja terlihat masih dalam tren positif di antaranya adalah kinerja ekspor. Ia mengungkapkan bahwa ekspor minyak sawit Indonesia terdiri CPO dan turunannya selama Juni 2020 mencapai 2.767 ribu ton. Angka tersebut tumbuh 14% dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kenaikan ekspor cukup tinggi pada bulan Juni setelah turun pada bulan sebelumnya," ucap Joko.

Ia mengatakan, kenaikan terbesar untuk ekspor dengan tujuan India sebesar 52% menjadi 583 ribu ton, Afrika sebesar 43,3% menjadi 271 ribu ton, China sebesar 33% menjadi 440 ribu ton, dan Pakistan sebesar 32% menjadi 203 ribu ton.

"Kenaikan ekspor CPO ke India mencapai 206 ribu ton dari total kenaikan sebesar 200 ribu ton, tetapi terjadi penurunan pada ekspor produk lain terutama refined palm oil," tambahnya.

Joko mengungkapkan, kegiatan ekonomi China, India, dan banyak negara lain mulai pulih sehingga permintaan akan minyak nabati untuk kebutuhan domestiknya mulai naik. Di sisi lain, kegiatan ekonomi Indonesia juga sudah mulai pulih sehingga ke depan permintaan minyak sawit untuk pangan diperkirakan juga akan naik mengikuti permintaan oleokimia dan biodiesel.

"Kenaikan permintaan dan membaiknya harga minyak bumi diperkirakan akan menyebabkan harga minyak nabati naik," pungkasnya.