Tak Terhalang Pandemi, Ekspor Bungkil Sawit Justru Meninggi

Sempat lumpuh akibat pandemi Covid-19, sejumlah sektor industri di Indonesia kembali menggeliat. Berbeda dengan sektor industri lain yang mati suri selama pandemi, industri perkebunan kelapa sawit tetap bertahan dan justru berhasil mencatatkan prestasi baru.

Meskipun ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya pada Semester I-2020 turun 11,68 persen, tetapi frekuensi ekspor bungkil sawit (Palm Kernel Expeller/PKE) dalam periode yang sama tercatat meningkat.

Karantina Pertanian Pekanbaru melalui data IQfast mencatat dan membandingkan frekuensi dan jumlah ekspor PKE di semester I-2020 dengan semester I-2019 lalu. Hasilnya, pada semester I-2019, frekuensi pengiriman PKE tercatat sebanyak 161 kali dengan jumlah ekspor 332.857 ton.

Baca Juga: Long Weekend, Harga CPO di W3 Agustus 2020?

Sementara pada semester I-2020, frekuensi ekspor meningkat 4,4 persen menjadi 168 kali dengan peningkatan volume ekspor sebesar 6 persen menjadi 352.577 ton.

Kepala Karantina Pertanian Pekanbaru, Rina Delfi mengatakan, "walaupun kenaikan tersebut tidak signifikan sekitar 4,4 persen, tetapi ekspor PKE asal Riau ini cukup menggembirakan. Karena artinya pasar PKE stabil walaupun kondisi ekonomi dunia terimbas melemah akibat Covid-19. Kami berharap dengan diberlakukannya pembiasaan baru di semester ini, ekspor PKE akan lebih meningkat lagi."

Lebih lanjut Rina mengungkapkan, stabilnya ekspor PKE ini tak luput dari kualitas PKE yang mampu bersaing di pasar global. Karantina Pertanian Pekanbaru berupaya agar produk tersebut dapat diterima negara tujuan dengan cara memberikan Bimtek pemenuhan persyaratan sanitary dan fitosanitary sesuai dengan persyaratan negara tujuan, yakni Selandia Baru, Inggris, Belanda, China, Saudi Arabia, dan Korea Selatan.