Ekonomi Negara ASEAN Keok, Sri Mulyani: Hanya Vietnam yang Membaik
Menteri Keuangan Sri Mulyani tiba untuk mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/9/2020). Badan Anggaran DPR menyetujui RUU APBN 2021 yang telah dibahas oleh Panitia Kerja untuk dibawa ke pengambilan keputusan tingkat II dalam Rapat Paripurna pada Selasa 29 September mendatang. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pandemi Covid-19 terus menekan ekonomi Indonesia. Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, negara di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan ekonomi negatif.
Malaysia segera minus 6% hingga minus 4,9%. Thailand segera minus 10,4% hingga minus 8,3%. Sementara, Vietnam akan tumbuh positif sepanjang 2020 sebesar 1,5% hingga 2,8%. Selain itu, Indonesia diprediksi minus 2,0% hingga minus 1,6%.
Baca Juga: Ekonomi Kuartal III Diramal Tak Separah Prediksi Sri Mulyani, Kuartal IV Rebound
"Hanya Vietnam yang pertumbuhan ekonominya membaik karena ASEAN mengalami dampak signifkan dari Covid-19," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR, Senin (5/10/2020).
Dia melanjutkan, manufaktur dan jasa merupakan sektor yang terpukul akibat pandemi Covi-19. Adapun pemulihan ekomomi ke depan akan membutuhkan sinergi yang lebih kuat antarnegara di Kawasan.
"Pemulihan ekonomi ASEAN bisa ditentukan dengan kerja sama bersama ASEAN," bebernya.
Dia menambahkan, ASEAN adalah suatu wilayah ekonomi dan pangsa pasar untuk membantu meningkatkan produktivitas ekonomi. Pasalnya, ASEAN dikenal sebagai negara yang bisa cepat pulih.
"ASEAN bisa pulih cepat karena waktu krisis negada ASEAN bisa menangani krisis cepat," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
