Pernyataan Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih anak muda milenial menuai polemik.
Megawati pada Rabu 28 Oktober 2020 lalu meminta agar Presiden Joko Widodo tidak memanjakan milenial. Presidem ke-5 Indonesia ini juga mempertanyakan kalangan milenial bagi bangsa dan negara. Alhasil, ucapan Megawati tersebut mengundang prokontra dari berbagai kalangan.
Politikus Partai Demokrat, Andi Arief mengajak untuk tidak mem-bully Megawati atas ucapan tersebut. Dia mengajak untuk membangun tradisi menghormati Presiden terdahulu.
Baca Juga: Milenial Disindir Bu Mega, Wakil MUI: Sudah Ketiban Utang, Dituduh Lagi, Sabar Rek
Andi yakin di balik ucapannya itu, Megawati tidak memiliki niat buruk. "Sebaiknya kita mulai membangun tradisi menghormati Presiden terdahulu. Hentikan membully Ibu Megawati soal statement milenial dan peran pada bangsa ini. Tidak mungkin ada niat buruk dari statement itu," kata Andi melalui akun Twitternya, @AndiArief_, Jumat (30/10/2020).
Baca Juga: Pernyataan Bu Megawati Disamber Orang Demokrat: SBY Nggak Pernah Tuh!
Pernyataan Megawati mengenai milenial menjadi polemik. Tidak sedikit yang bereaksi atas ucapannya. Salah satunya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera yang justru memuji kalangan milenial yang banyak melakukan hal positif, termasuk milenial yang turun ke jalan melakukan demonstrasi UU Cipta Kerja.
Kepada wartawan, Mardani menyebut milenial banyak menghasilkan karya seperti pelaku startup, pelajar berprestasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri