Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memberikan gelar Bintang Mahaputra kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Selain Gatot, pemberian gelar tersebut juga akan diberikan kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Arief Hidayat. Penyerahan itu akan diberikan pada 10 dan 11 November bersamaan pemberian gelar pahlawan nasional.
Baca Juga: Jokowi Mau Kasih Gatot Bintang Jasa, FH: Ambil, Terus Deklarasi KAMI di Istana
Pengamat Politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai pemberian gelar itu justru bernuansa politis terutama bagi Gatot Nurmantyo. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menduga upaya tersebut merupakan agenda pemerintah untuk meredam oposisi yang kerap mengkritik keras pemerintah.
“Itu bagian dari agenda setting Istana, karena Istana ini terbukti bisa menjinakkan tokoh oposisi yang lantang keras kritik pemerintah,” ujar Pangi kepada SINDOnews, Rabu (4/11/2020).
Baca Juga: Diusulkan Merapat ke Partai Ummat, Gatot Nurmantyo Disebut Tak Tertarik
Setelah tak menjabat lagi sebagai Panglima TNI, Gatot dikenal cenderung berseberangan dengan kebijakan Pemerintahan Jokowi. Bahkan, ia bersama sejumlah tokoh kenamaan seperti Din Syamsuddin dan lainnya mendirikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gerakan itu pun kerap bersuara lantang mengkritik kebijakan yang dibuat pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil