Meski Masih Ditekan Trump dan Amerika, Huawei Masih Jaya! Sempat Rajai Pasar HP Dunia

Meski masih berada di bawah tekanan Amerika Serikat, Huawei masih dapat mencetak miliaran yuan pada kuartal I-III 2020. Bahkan, pendapatannya meningkat 9,9% daripada periode yang sama pada 2019.

Huawei mengaku telah mencetak pendapatan 671,3 miliar yuan (sekitar Rp1,47 triliun). Lebih lanjut, pada kuartal II 2020, perusahaan itu mengirimkan 55,8 juta ponsel pintar secara global dan menguasai 20% pangsa pasar--itu membuatnya sempat menduduki posisi tertinggi di pasar ponsel pintar dunia.

"Pencapaian bisnis kami selama kuartal I-III 2020 ini dapat dirasakan di berbagai negara, khususnya Indonesia. Buktinya adalah tingginya antusiasme dari Huawei Fans pada peluncuran produk terbaru sepanjang 2020," ujar Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Fisher Jiang melalui keterangan resminya, Kamis (5/11/2020).

Baca Juga: Buka 11.11, E-Commerce Besutan Konglomerat Jack Ma Jual Jutaan Produk Tani!

Baca Juga: Transfer Uang Gratis ke Beda Bank Lewat Flip, Cepat dan Aman Gak Ya? | Review

Tak cuma itu, Huawei juga meluncurkan HMS Core 5.0 pada Juni 2020, guna membantu pengembang global meningkatkan kapabilitas di bidang perangkat keras dan lunak. Kini, lebih dari 96 ribu aplikasi sudah tergabung dengan HMS Core. Lebih lanjut, toko aplikasi Huawei, AppGallery, telah menggandeng 73 ribu aplikasi internasional.

Perusahaan menambahkan, "kami juga memperluas pasar dengan kontribusi dari lebih dari 700 juta pengguna; membuka kesempatan inovasi bagi para pengembang."

Di kuartal IV 2020, Huawei merilis ponsel Seri Mate 40, yang juga mendapat dukungan sistem pembayaran yuan digital di China.

Sementara di Indonesia, Huawei telah meluncurkan 5 produk gaya hidup, yakni: FreeBuds Pro terbaru, FreeBuds Studio, Freelace Pro, Gentle Monster (Huawei Eyewear II), dan jam tangan pintar GT 2 Pro.

Untuk ke depannya, perusahaan mengklaim akan melanjutkan inovasi baru dan memanfaatkan kekuatan dalam teknologi informasi dan komunikasi, seperti kecerdasan artifisial, komputasi, dan 5G.