Presiden IsDB Group Soroti Peran Dana Haji di Negara Muslim

Presiden Islamic Development Bank (IsDB) Dr. Bandar Hajjar menyoroti Dana Haji saat konferensi bersama Ketua Badan Pengawas BPKH Dr. Yuslam Fauzi, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Konferensi tersebut berfungsi sebagai platform untuk membahas tantangan dan peluang dalam Manajemen Dana Haji Global dan Ekonomi Haji serta Investasi Islam.

Dalam pidatonya, Dr. Hajjar menyerukan agar lebih berhati-hati dalam pengelolaan dana haji terkait dampak pandemi. Dia juga mengungkap pentingnya memperluas kerja sama dengan mitra non-tradisional dalam upaya mengumpulkan sumber daya yang cukup untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ambisius.

Baca Juga: IsDB dan BAZNAS Buka Potensi Zakat untuk Kurangi Kemiskinan dan Penanggulangan Covid-19

Lebih lanjut, ia memuji hubungan baik yang telah terjalin oleh IsDB dengan Indonesia sebagai anggota pendiri sejak 1974.

Dr. Hajjar juga mengusulkan untuk membentuk Dana khusus dan skema tabungan yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan Umrah dan Ziyara karena tidak ada kuota atau batasan yang diberlakukan pada kunjungan umrah. Selain itu juga, ada peluang investasi yang besar dan beragam di Dunia Muslim dengan total populasi 1,8 miliar dan ukuran pasar total USD7 triliun (Rp98.595 triliun).

"Ini menawarkan kesempatan berharga bagi semua Dana Haji untuk berkontribusi pada pembangunan negara-negara Islam yang menderita kekurangan infrastruktur ekonomi dan sosial yang penting. Hal ini juga akan meningkatkan tingkat integrasi ekonomi yang moderat saat ini antara negara-negara ini," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Departemen Investasi IsDB Mohamed Hedi Mejai juga turut menyoroti keberhasilan Arab Saudi sebagai tuan rumah haji yang biasa menampung lebih dari 2 juta orang setiap tahunnya.

Lebih lanjut, ia juga memuji perkembangan fintech yang dapat menjadi salah satu area yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan penawaran layanan hingga rencana tabungan bagi jamaah haji.