Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 2% atau 112.33 poin ke level 5,724.74 dengan saham-saham di sektor aneka industri melonjak 3.91% dan basic Industri 3.17% naik lebih dari 3 persen mendorong penguatan hingga akhir sesi perdagangan.
“Investor seakan uforia terhadap data indeks manufakturing PMI Indonesia yang kembali di zona Ekspansi tercatat sebesar 50.6 bulan November 2020 dari 47.8 diperiode sebelumnya,” kata Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Baca Juga: Bos Bursa Sesumbar Jika IHSG Lebih Baik Dibandingkan Negara Tetangga
Kemudian, data inflasi yang naik secara bulanan dibukan november sebesar 0.28% dari 0.07% menjadi triger positif pada aktifitas ekonomi di Indonesia hingga merespon tingkat suku bunga BI7DRR yang diturunkan dibawah 4% oleh bank Indonesia.
“Meskipun demikian investor asing masih tercatat net sell sebesar Rp643.73 miliar dengan saham TLKM yang terbanyak dijual investor asing secara net value,” terangnya.
Baca Juga: Gokil Sih! Sudah Dikuras Setengah Triliun Rupiah Lebih, IHSG Tetap Perkasa!
Menurutnya, IHSG bergerak mencoba rebound menutupi pelemahan sebelumnya secara teknikal namun bayangan bearish masih terus menghantui mengingat kondisi momentum yang bergerak overbought dan bearish. Indikator stochastic dead-cross pada area overbought dengan indikasi bergerak melemah.
“Sehingga secara teknikal pergerakan IHSG pada perdagangan hari rabu akan bergerak kembali mempertahankan levelnya di atas rata-rata 5 hari yakni dilevel 5,710 dengan support resistance 5,630-5,770. Saham-saham yang cukup menarik secara teknikal diantaranya; ACES, ANTM, ASII, CPIN, UNVR,” tutup Lanjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: