Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kucuran Dana Talangan Rp1 Triliun untuk Garuda Indonesia Sudah Cair

Kucuran Dana Talangan Rp1 Triliun untuk Garuda Indonesia Sudah Cair Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Garuda Indonesia Tbk mengakui bahwa dana talangan pada tahap pertama senilai Rp1 triliun sudah mulai mengucur pada pekan lalu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dengan dana ini Garuda Indonesia berharap fundamental perseroan mulai membaik. 

Baca Juga: Garuda Indonesia Angkut 33 Ton Manggis dari Padang ke China

"Sudah cair untuk yang tahap pertama ya, mulai pekan lalu,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Senin (8/2/2021).

Penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang dilakukan oleh Garuda senilai Rp1 triliun sebagai bagian dari Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada dengan tenor selama 3 tahun.

Penerbitan itu juga sejalan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 November 2020 lalu yang telah menyetujui penerbitan maksimal nilai maksimal Rp8,5 triliun dengan jangka waktu maksimal instrumen selama 7 tahun.

Irfan menuturkan, penerbitan Rp1 triliun dengan tenor 3 tahun dilakukan terlebih dahulu setelah melakukan diskusi dengan sejumlah pihak yang meliputi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan mempertimbangkan kajian pada proyeksi keuangan dan langkah-langkah strategis yang akan ditempuh oleh perseroan pada 2021.

"Hal itu juga termasuk untuk upaya negosiasi lanjutan guna menekan kembali biaya sewa pesawat serta biaya-biaya lainnya pada 2021," tuturnya.

Irfan mengatakan bahwa negosiasi akan diberlakukan pada seluruh armada Garuda Indonesia Group karena Garuda Indonesia mengoperasikan sebanyak 142 pesawat dan anak usaha Citilink mengoperasikan 68 pesawat.

Menurutnya negosiasi biaya pesawat saat ini terus dilakukan komunikasi insentif dengan para lessor untuk menurunkan biaya sewa serta perpanjangan masa sewa yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perseroan ke depannya.

Sejauh ini, kata Irfan, berdasarkan komitmen efisiensi biaya produksi yang telah dijalankan melalui renegosiasi biaya sewa pesawat hingga biaya operasional penunjang lainnya, turut menunjukkan hasil yang menggembirakan. Maskapai pelat merah tersebut berhasil melakukan penghematan hingga mencapai US$15 juta per bulannya.

“Dengan mempertimbangkan kinerja perseroan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia, kami optimistis penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja perseroan secara konsisten,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: