Miliarder Bos Tencent Mau Pemerintah Ketatkan Tata Kelola Ekonomi Digital

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pendiri dan CEO raksasa teknologi Tencent, Pony Ma, mau meminta pemerintah mengetatkan tata kelola ekonomi digital China pada pertemuan parlemen China di Beijing.

Melansir Reuters, Kamis (4/3/21), miliarder bernama asli Ma Huateng itu akan mengajukan proposal di Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Jumat (5/3/21), menurut laporan Radio Nasional China (CNR).

"Proposal tersebut merekomendasikan agar pemerintah membimbing dan mengembangkan bidang-bidang tertentu, seperti pendidikan daring, perawatan kesehatan daring, dan teknologi keuangan," begitulah bunyi laporan CNR, mengutip proposal Ma.

Baca Juga: Kejar IPO di Tengah Lonjakan Harga Pasar Bitcoin, Perusahaan Ini Gandakan Target Pra-IPO

Baca Juga: WFH Ancam Keamanan Data Perusahaan, Makanya Pakai Solusi Berbasis Cloud Ini

Proposal itu hadir di tengah pengawasan ketat terhadap raksasa teknologi China, di mana regulator telah menyusun aturan dan pedoman antimonopoli dalam beberapa bulan terakhir guna membatasi pengumpulan data pribadi oleh aplikasi seluler.

Melansir proposal Ma, CNR melaporkan, "Platform pembayaran peer-to-peer, penyewaan properti jangka panjang, penyewaan sepeda, dan platform pembelian kelompok komunitas mesti memperhatikan keamanan data pengguna karena pengawasannya kini ketat."

Buktinya, pada Rabu (3/3/2021), regulator pasar China mendenda 5 platform pembelian kelompok komunitas, salah satunya mendapat dukungan Tencent. Pengenaan denda itu terjadi karena penentuan harga yang tidak tepat.

"Ma akan mengajukan proposal dalam kapasitas pribadi, bukan atas nama perusahaan," ujar Tencent.