Raksasa Utilitas Negara Ini Kejar Netralitas Karbon Pakai Blockchain!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Raksasa utilitas Prancis, Électricité de France (EDF) bergabung dengan Dewan Pemerintahan Hedera sebagai operator simpul guna mencapai netralitas karbon pada 2050.

Jaringan Hedera merupakan blockchain publik di bawah kepemilikan dan pengaturan entitas swasta. EDF bergabung dengan IBM, Google, hingga Boeing sebagai operator simpul. Setiap anggota menjabat maksimal hingga 3 tahun dan 2 periode berturut-turut.

Melansir Cointelegraph, Jumat (5/3/2021), pencipta dan pemilik algoritma Hashgraph Hedera, Swirlds, mempertahankan kursi permanen di dewan.

Baca Juga: Widih, Negara Ini Mau Buka Industri Penambangan Bitcoin

Baca Juga: Perdagangan Cryptocurrency Berisiko Tinggi, Kata ....

Anak usaha EDF, Exaion, akan memanfaatkan jaringan Hedera sebagai bagian dari penawaran blockchain-as-a-service yang bertujuan membentuk basis hemat energi dari eksplorasi EDF menjadi karbon netral.

Peneliti Utama dalam Penilaian Risiko Sistem EDF R&D, Gilles Deleuze berujar, "Dalam waktu dekat, komputasi terdistribusi akan mendukung sistem kelistrikan yang semakin terdesentralisasi, rantai pasokan yang kompleks dan pertukaran aset digital, sertifikat energi, kredit GRK, dan banyak lagi."

Deleuze mengatakan, EDF bakal memanfaatkan tokenisasi di Hedera guna menciptakan penyeimbangan karbon dan sistem kredit; sejalan dengan tujuan mengurangi emisi CO2.

"Kami percaya bermitra dengan Hedera Hashgraph untuk mengeksplorasi teknologi inovatif, membangun ekosistem bernilai, mengembangkan kasus penggunaan domain energi dan operasi EDF, dan mengembangkan potensi Exaion untuk menghadirkan blockchain dan komputasi berkinerja tinggi," jelasnya.

Di sisi lain, Chief Product Officer Hedera Hashgraph, Lionel Chocron menilai, pematangan teknologi blockchain terdistribusi mendorong perusahaan mengeksplorasi solusi terdesentralisasi.