Dear Pemudik, Jadilah Bertanggung Jawab dengan Karantina Mandiri saat Kembali dari Kampung Halaman

Butuh waktu dua hingga tiga pekan untuk mengetahui dampak libur panjang lebaran terhadap kasus Covid-19 di Indonesia. Meski kecil kemungkinannya, momentum lebaran atau Idulfitri 1442 Hijriah diharapkan tidak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan di Indonesia. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengungkapkan bahwa data yang ada saat ini belum menunjukkan adanya dampak dari libur dan kegiatan mudik lebaran. Namun, mengingat adanya gelombang arus balik, ia meminta masyarakat untuk tidak terlena. Terlebih lagi, perkembangan kasus positif pekan lalu terpantau menurun. Baca Juga: Tolong Diingat, Penyekatan Mudik Diperpanjang Demi Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Sebagai antisipasi sekaligus bentuk tanggung jawab, Wiku meminta pemudik atau pelaku perjalanan arus balik untuk melakukan karantina mandiri selama 5X24 jam setelah tiba di tempat domisili. Hal itu tidak lain adalah untuk melindungi orang-orang di sekitar. Baca Juga: Mengenal Teori Ping-Pong Covid-19, Apakah Itu? Infografis

"Kantor-kantor yang pegawainya melakukan perjalanan antarbatas daerah selama lebaran dan libur Idulfitri agar mewajibkan pegawainya melakukan karantina mandiri sebelum ke kantor," pungkas Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, pelaksanaan karantina mandiri itu membutuhkan partisipasi dari banyak pihak, terutama satgas Covid-19 di daerah tempat tinggal pelaku perjalanan. Hal tersebut dimaksudkan supaya penanganan dan karantina mandiri di wilayahnya masing-masing dapat berjalan optimal.