Pembeli memilih sayuran di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Senin (14/12/2020). Harga sejumlah komoditas sayur mayur di pasar tersebut naik seperti cabai merah keriting dari Rp45 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram, harga cabai rawit super naik dari Rp24 ribu menjadi Rp55 ribu per kilogram, serta harga tomat naik dari Rp9 ribu menjadi Rp14 ribu per kilogram karena cuaca buruk sehingga pasokan berkurang. | Kredit Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Seperti proyeksi Bank Indonesia (BI), pada Mei 2021 kembali terjadi inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Mei 2021 sebesar 0,32% secara bulanan atau month to month (mom).
Sedangkan secara tahunan, inflasi di Mei 2021 sebesar 1,68%. Alhasil inflasi tahun kalender atau dari awal tahun hingga Mei 2021, inflasi tercatat sebesar 0,90% year to date.
Baca Juga: Tarif Transportasi Sumbang Inflasi Masih di Mei?
”Inflasi bulan Mei lebih tinggi dari April. Kenaikan ini karena adanya puasa maupun hari raya sehingga terjadi kenaikan harga di bulan Mei,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Sementara itu dari 90 kota yang dipantau BPS, ada 78 kota mengalami inflasi dan sisanya yakni 12 kota malah terjadi deflasi alias penurunan harga sejumlah komoditas.
Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82%, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01%.
Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar -0,83%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar -0,02%. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) melihat masih adanya peluang peningkatan harga atau inflasi pada bulan Mei 2021.
Ini setelah bank sentral melihat hasil survei pemantauan harga pada minggu keempat Mei 2021. Menurut pemantauan, inflasi Mei 2021 diperkirakan 0,28% mom.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Alfi Dinilhaq
