Covid-19 Tambah Ganas, Saham Farmasi Naik Kelas! Siapa Paling Atas?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia tengah berjibaku dengan pandemi Covid-19 yang bertambah ganas dengan munculnya berbagai varian baru, termasuk varian delta. Kasus harian pun mengalami lonjakan signifikan hingga menembus rekor barunya di angka lebih dari 20.000 kasus per Kamis, 24 Juni 2021.

Kenaikan kasus harian pada Jumat, 25 Juni 2021 pun terbilang tinggi. Dalam waktu 24 jam terakhir, Satgas Covid-19 mencatat ada 18.872 kasus baru Covid-19 di Indonesia. Ketersediaan ruang dan alat perawatan pun menjadi perhatian tersendiri di tengah ledakan virus corona.  Baca Juga: Sentul City Malang Bukan Kepalang: Omzet Amblas, Ujung-Ujungnya Tekor Rp600 Miliar Lebih!

Di sisi lain, kondisi demikian berpotensi menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham-saham di industri farmasi. Dalam sepekan terakhir, mayoritas saham farmasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan signifikan. Lantas, emiten mana yang berada di posisi teratas dengan kenaikan paling tinggi? Baca Juga: Pemilik KFC Gigit Jari, Nasibnya Berubah dari Untung Jadi Buntung!

Indofarma (+25,12%)

Pergerakan saham PT Indofarma Tbk (INAF) terbilang tokcer sejak awal pekan ini. Secara akumulatif, kenaikan harga saham INAF dalam lima hari terakhir mencapai +25,12%. Saham INAF juga menutup pekan ini dengan apresiasi sebesar +7% ke level Rp2.590 per saham.

Kimia Farma (+20,17%)

Melansir data perdagangan RTI, harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terapresiasi +20,17% dalam sepekan terakhir. Pada penutupan sesi kedua hari ini, saham KAEF parkir di zona hijau dengan penguatan sebesar +4,09% ke level Rp2.800 per saham.

Phapros (+2,20%)

Turut dalam rombongan, saham PT Phapros Tbk (PEHA) membukukan kenaikan dalam sepekan terakhir. Meski tipis, harga saham PEHA sepanjang pekan ini tercatat +2,20% lebih tinggi dari pekan sebelumnya. Per Jumat, 25 Juni 2021 sore, harga saham PEHA parkir dengan apresiasi +0,87% ke level Rp1.160 per saham.

Pyridam Farma (+0,52%)

Tak secerah saham farmasi sebelumnya, harga saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) membukukan apresiasi tipis +0,52% dalam sepekan terakhir. Sentimen lonjakan Covid-19 tak cukup untuk membuat saham PYFA bertahan di zona hijau. Hal itu tercermin dari harga penutupan saham PYFA pada Jumat sore yang terkoreksi -1,03% ke level Rp965 per saham.