Pakar politik Rochendi memberikan pandangannya terkait cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menerima kritik dari masyarakat. Rochendi pun membandingkan Jokowi dengan Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kala itu, SBY pernah didemo dan seorang pendemo menaruh foto mantan ketua umum Partai Demokrat (PD) itu di pantat kerbau.
Baca Juga: Mulai Sadar Kerja Anies Emang Hebat, Kemungkinan Jokowi Kasih Jalan untuk 2024
"Saat itu SBY tidak marah dan orang yang bawa kerbau itu tidak ditangkap," ujar Rochendi kepada GenPI.co, Minggu (4/7).
Akademisi ilmu pemerintahan itu menilai bahwa apa yang dilakukan oleh seorang demonstran itu sudah melanggar etika Jawa yang kental di politik Indonesia. "Dalam etika Jawa hal itu sudah menyinggung sekali dan sudah dianggap tak sopan lagi," jelasnya.
Namun, SBY saat itu membiarkan demonstran tersebut. Pasalnya, kritikan sebenarnya tak cukup untuk menyebabkan implikasi besar terhadap orang yang dikritik.
"Enggak ada dampak apa-apa dari cara penyampaian kritik itu ke orang tersebut, jadi ya dibiarkan saja," paparnya.
Rochendi mengatakan, jika orang yang mendapat kritikan menunjukkan reaksi negatif, hal itu bisa menjadi persoalan baru.
"Jika dia bereaksi lebih keras dari yang mengkritik, itu bisa jadi blunder bagi pihak yang dikritik," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: