Langsung dari Komandan Militer Afghanistan, Minta Seluruh Penduduk Tinggalkan Kota
Sefatullah mengatakan, pesawat angkatan udara AS dan Afghanistan telah menggempur posisi Taliban. Sementara pertempuran terus berlanjut di dekat penjara Lashkar Gah, dan sebuah bangunan yang menampung markas polisi dan badan intelijen. Dalam beberapa hari terakhir, militer AS telah mengintensifkan serangan udara di seluruh negeri dalam upaya untuk membendung serangan Taliban.
“Taliban ada di mana-mana di kota, Anda bisa melihat mereka mengendarai sepeda motor di jalanan. Mereka menangkap atau menembak orang yang memiliki telepon pintar,” kata seorang warga Lashkar Gah, tanpa menyebut nama.
“Taliban ada di rumah-rumah penduduk dan pemerintah membom mereka. Sekitar 20 rumah di lingkungan saya telah dibom, mereka bertempur di jalanan,” ujar warga tersebut menambahkan.
Jatuhnya Lashkar Gah ke tangan Taliban akan menjadi pukulan strategis dan psikologis besar-besaran bagi pemerintah Afghanistan. Pemerintah Afghanistan telah berjanji untuk mempertahankan kota tersebut dengan berbagai cara, setelah sebagian besar pedesaan dikuasai Taliban dalam beberapa bulan terakhir.
Organisasi kemanusiaan, Save the Children mengatakan, pertempuran di seluruh Afghanistan telah menelantarkan sekitar 80 ribu anak-anak sejak awal Juni. Save the Children mengatakan, banyak sekolah dan fasilitas kesehatan telah rusak akibat serangan tersebut.
Sementara itu Manajer advokasi di Dewan Pengungsi Norwegia, Eileen McCarthy, mengatakan, gelombang kekerasan membuat situasi kemanusiaan yang sudah genting di negara itu semakin buruk.
"Kami melihat rekor korban sipil serta perpindahan warga sipil skala besar. Kami telah melihat lebih dari 350 ribu warga Afghanistan mengungsi akibat konflik sejak awal tahun. Itu membuat kebutuhan kemanusiaan besar-besaran,” kata McCarthy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: