Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Berbisik ke Ketum PAN: Pak Zul, Nanti Kita Akan Ketemu...

Jokowi Berbisik ke Ketum PAN: Pak Zul, Nanti Kita Akan Ketemu... Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan keterangan pers terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin (23/8/2021). Pemerintah memutuskan mulai 24 Agustus hingga 30 Agustus 2021, beberapa daerah bisa diturunkan levelnya dari level 4 jadi level 3. | Kredit Foto: Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden

Dia juga mengungkapkan, walaupun selama ini berada di luar koalisi, komunikasi PAN dan Jokowi tetap harmonis. “Bukan soal kalau kami dianggap koalisi tidak koalisi, tapi bilamana kami dianggap bisa membantu pemerintah, sebuah kehormatan bagi kami,” ungkap dia.

Sementara, Sekjen PAN, Eddy Soeparno, gerah mendengar spekulasi aneh-aneh terhadap partainya. Dia mengingatkan, yang terpenting saat ini adalah penanganan pandemi Covid-19. Perihal kabinet, Jokowi yang paling paham kebutuhannya.

“Jangan berspekulasi tentang hal itu (reshuffle), saya kira Pak Presiden paling mengetahui yang terbaik bagi kabinetnya dalam memimpin bangsa ini,” tegas Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Kemarin, Zulhas angkat bicara tentang serangan ke partainya beberapa hari terakhir usai ikut pertemuan koalisi pemerintah. Dia menekankan, pertemuan Rabu lalu tidak membahas koalisi, apalagi reshuffle kabinet. Dia dan Jokowi hanya membahas persoalan bangsa.

“Tidak ada ngomong koalisi, tidak ada ngomong reshuffle,” beber Zulhas usai takziyah ke salah satu stafnya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kemarin.

Dalam pertemuan itu membahas tentang kondisi pandemi. Dia bilang kasus Corona saat ini sulit untuk diprediksi. Jumlah kasusnya naik turun.

Bergabungnya PAN dipuji partai-partai koalisi pemerintah. Ketua DPP PKB, Faisol Riza mengatakan, PKB menyambut baik bergabungnya PAN. Bergabungnya PAN membuktikan pemerintah berhasil menunjukkan kerja nyata.

“Sementara soal reshuffle atau apa pun namanya, keputusan presiden adalah sikap PKB,” jelas Faisol.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: