Bongkar Alasan di Balik Cuitan Diduga Rasis, Pigai Ingin Ganjar Jangan Tiru Jokowi

Natalius Pigai membeberkan alasan dia menyebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam cuitannya. Ia menilai Gubernur Jawa Tengah itu akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Pigai tak ingin terjadi kesalahan yang sama seperti saat Presiden Joko Widodo berkampanye.

"Saya lihat Ganjar tokoh politik yang jadi magnet untuk jadi Presiden, maka di twit itu saya mention Ganjar supaya jangan seperti Jokowi, kebetulan mereka sama-sama dari Provinsi Jawa Tengah," kata Natalius Pigai, melansir VIVA, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga: Tokoh Tionghoa Anti-Ahok Gak Terima Natalius Pigai Disebut Rasis: Dia Orang yang Paling Toleran!

Pigai mengatakan bahwa kritikan yang ia berikan untuk mencegah warga Papua kembali terbuai dengan janji-janji kampanye yang diberikan oleh tokoh politik. "Saya berikan kritikan bahwa jangan sampai kesalahan yang sama. Saya memaknai datangnya Ganjar ke Papua dalam rangka kampanyenya, maka saya sebut namanya," jelas Pigai.

Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu juga berkata bahwa apa yang ia tulis di laman Twitter miliknya berdasarkan kekecewaan yang ia rasakan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tokoh di Jakarta selalu menjadikan Papua pencitraan, selalu kasih angin surga saat mau pemilu, waktu saat Jokowi kampanye juga seperti itu, saya termasuk yang mendukung Jokowi saat itu," ujar Pigai.

Sebelumnya, Natalius Pigai menuliskan kalimat yang diduga rasis. Dalam cuitannya, ia bahkan menyebut Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"jgn percaya org jawa tengah jokowi & ganjar. mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa papua dgn kata2 rendahan rasis, monyet & sampah. kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. sy penentang ketidakadilan)," tulis Pigai dalam laman twitter-nya, Jumat, 1 Oktober 2021.

Cuitan yang sempat menjadi trending dan mengundang banyak komentar termasuk beberapa tokoh itu pada hari ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Barisan Relawan Nusantara.