Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hari Pangan Sedunia, BRGM Gaungkan Produksi Pangan Ramah Lingkungan

Warta Ekonomi, Jakarta -

Hari Pangan Sedunia 2021 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ketahanan pangan. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan lahan gambut untuk memproduksi pangan ramah lingkungan. 

Kabid Pengendalian Kerusakan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Provinsi Sumatera Selatan, Wilman mengatakan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan dengan melibatkan langsung masyarakat.

“Dalam pendekatannya, BRGM melakukan pendekatan 3R, yaitu ‘rewetting’ atau pembasahan gambut dengan membangun IPG seperti sumur bor dan sekat kanal agar akar tetap basah. Kemudian ‘revegetation’ yaitu penanaman kembali tanaman yang rusak, terakhir yaitu revitalisasi ekonomi masyarakat yang ada di areal gambut dan mangrove,” ungkap Wilma.

“Revitalisaai ekonomi ini membantu menghidupkan kembali kegiatan masyarakat di lahan tersebut dengan memberikan pengetahuan bagaimana pertanian, peternakan dan perikanan yang tidak merusak namun ramah lingkungan, serta beberapa kegiatan lain yang menunjang ekonomi dan kemampuan masyarakat untuk bisa lebih sejahtera,” sambungnya. 

Nantinya, BRGM juga akan membentuk kelompok tani atau kelompok masyarakat dengan memberikan mereka bantuan dan pengetahuan agar masyarakat lebih mencintai gambut. 

“Partisipasi masyarakat dalam melestarikan lingkungan apalagi gambut sangatlah penting untuk dunia, bukan hanya untuk Indonesia. Masyarakat bisa melakukan pertanian, peternakan dan perikanan ramah lingkungan, sehingga tidak melakukan perusakan gambut maupun mangrove,” ungkapnya. 

Sementara itu, Rina Sofiana selaku Kepala Seksi Pengolahan Hasil dan Mutu, Dinas Pertanian Pangan dan Hortikultura, Provinsi Sumatera Selatan mengatakan, data penduduk Sumsel pada 10 Agustus 2021 sebanyak 8.490.335 jiwa, sementara data BPS Sumsel menunjukan produksi beras yang dihasilkan sebanyak 1.451.634 ton. 

Jika melihat kebutuhan penduduk, maka hanya memerlukan 832.053 ton beras, sehingga Sumsel masih surplus sekitar 619.581 ton. Pihaknya memastikan, ketahanan pangan tahun ini di Sumsel masih dalam taraf aman.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: