Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Apakah Nelayan Sumatera Telah Menemukan Pulau Emas yang Diceritakan Dongeng?

Wow! Apakah Nelayan Sumatera Telah Menemukan Pulau Emas yang Diceritakan Dongeng? Kredit Foto: Wreckwatch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Situs Sriwijaya mungkin akhirnya ditemukan oleh kru nelayan lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi dekat Palembang di pulau Sumatra, Indonesia.

Itu adalah kerajaan dongeng yang dikenal di zaman kuno sebagai Pulau Emas, sebuah peradaban dengan kekayaan tak terhitung yang para penjelajah coba temukan dengan sia-sia lama setelah menghilangnya yang tidak dapat dijelaskan dari sejarah sekitar abad ke-14.

Baca Juga: Mengejutkan, Wanita Indonesia Berusia 7.000 Tahun Mungkin Bisa Ubah Pandangan Soal Manusia Purba

Mengutip laporan Guardian, Senin (25/10/2021) hasil tangkapan mereka yang luar biasa adalah harta karun mulai dari patung Buddha abad ke-8 berukuran nyata yang bertatahkan permata berharga –bernilai jutaan pound– hingga permata yang layak untuk raja.

Dr Sean Kingsley, seorang arkeolog maritim Inggris, menjabarkan sejumlah temuan yang ada di bekas peninggalan Sriwijaya.

“Dalam lima tahun terakhir, hal-hal luar biasa telah muncul. Koin dari semua periode, patung emas dan Buddha, permata, segala macam hal yang mungkin Anda baca di Sinbad the Sailor dan mengira itu dibuat-buat. Itu benar-benar nyata,” katanya.

Dia menggambarkan harta karun itu sebagai bukti definitif bahwa Sriwijaya adalah “dunia air”, orang-orangnya tinggal di sungai seperti manusia perahu modern, seperti yang dicatat oleh teks-teks kuno.

“Ketika peradaban berakhir, rumah kayu, istana, dan kuil mereka semua tenggelam bersama semua barang-barang mereka,” ujar dia.

“Melayang di atas buaya yang menggigit, para nelayan lokal –manusia laut modern Sumatera– akhirnya membuka rahasia Sriwijaya,” jelas Kingsley, seraya menggambarkannya.

Penelitian akan diterbitkan dalam edisi terbaru majalah Wreckwatch, yang diedit oleh Kingsley. Studi Sriwijaya merupakan bagian dari publikasi musim gugur setebal 180 halaman yang berfokus pada China dan Jalur Sutra Maritim.

1880.jpg?width=620&quality=85&auto=format&fit=max&s=00d3ea681bbcac51a9e6f7d953af048e

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: