Marah! China Turunkan Hubungan Diplomatiknya dengan Lithuania Usai Taiwan...

Warta Ekonomi, Beijing -

China menurunkan hubungan diplomatiknya dengan Lithuania pada Minggu (22/11/2021). Beijing menyatakan ketidakpuasan yang kuat dengan Negara Baltik itu setelah Taiwan membuka kedutaan de facto di sana sehingga meningkatkan pertikaian yang telah menyedot di Washington.

Seperti dilaporkan Reuters, China memandang Taiwan telah meningkatkan tekanan pada negara-negara untuk menurunkan atau memutuskan hubungan mereka dengan pulau itu, bahkan yang tidak resmi.

Baca Juga: Kejutan! Uni Eropa Bilang Oke Atas Dibukanya Perwakilan Taiwan di Lithuania, Reaksi China...

Lithuania menyatakan penyesalannya atas langkah China tetapi membela haknya untuk memperluas kerja sama dengan Taiwan, sambil menghormati kebijakan "Satu China" Beijing, dan mengatakan menteri luar negerinya akan pergi ke Washington untuk membahas proyek-proyek perdagangan dan investasi.

Beijing telah menyatakan kemarahannya musim panas ini dengan Lithuania setelah mengizinkan pulau itu untuk membuka kantor di negara itu dengan menggunakan nama Taiwan. China menarik duta besarnya pada bulan Agustus.

Kantor Taiwan lainnya di Eropa dan Amerika Serikat menggunakan nama kota Taipei, menghindari referensi ke pulau itu sendiri. Namun, Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania akhirnya dibuka pada hari Kamis.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan dalam sebuah pernyataan kasar bahwa Lithuania telah mengabaikan "sikap serius" China dan norma-norma dasar hubungan internasional.

Beijing mengatakan hubungan akan diturunkan ke tingkat kuasa usaha, anak tangga di bawah duta besar.

Langkah itu "merusak kedaulatan dan integritas teritorial China, dan sangat mencampuri urusan dalam negeri China", menciptakan "preseden buruk secara internasional", katanya.

"Kami mendesak pihak Lituania untuk segera memperbaiki kesalahannya dan tidak meremehkan tekad dan tekad teguh rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata kementerian luar negeri China.

Tidak peduli apa yang dilakukan Taiwan, itu tidak dapat mengubah fakta bahwa itu adalah bagian dari China, katanya.