Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Elon Musk: Bitcoin untuk Investasi dan Dogecoin untuk Transaksi

Elon Musk: Bitcoin untuk Investasi dan Dogecoin untuk Transaksi Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Tesla Elon Musk percaya bahwa Bitcoin (BTC) tidak begitu baik untuk pembayaran sehari-hari seperti cryptocurrency Dogecoin (DOGE) berbasis meme.

Musk membandingkan cryptocurrency terbesar di dunia, Bitcoin, dengan DOGE dalam wawancara Majalah Time tak lama setelah dinobatkan sebagai Time's 2021 Person of the Year.

Baca Juga: Miliarder Mark Cuban Makin Optimis dengan Perkembangan Cryptocurrency di Tahun 2022

“Bitcoin bukan pengganti yang baik untuk mata uang transaksional. Meskipun dibuat sebagai lelucon konyol, Dogecoin lebih cocok untuk transaksi. Total aliran transaksi yang Anda lakukan dengan Dogecoin, seperti transaksi per hari, jauh lebih potensial daripada Bitcoin,” kata Musk.

CEO Tesla menekankan bahwa Bitcoin lebih cocok sebagai penyimpan nilai, itulah sebabnya investornya lebih suka menahannya daripada menjualnya atau menggunakannya untuk pembayaran. “Volume transaksi Bitcoin rendah, dan biaya per transaksi tinggi,” kata Musk.

Di sisi lain, Dogecoin tidak begitu bagus sebagai penyimpan nilai, Musk mengisyaratkan, mencatat bahwa cryptocurrency “sedikit inflasi.” Namun, ini "mendorong orang untuk membelanjakan, daripada menimbun sebagai penyimpan nilai," katanya.

Bitcoin, cryptocurrency paling bernilai di dunia sejauh ini, diluncurkan kembali pada tahun 2009 sebagai “sistem uang elektronik peer-to-peer” dengan total pasokan terbatas sebesar 21 juta BTC. Sebaliknya, DOGE memiliki persediaan tak terbatas setelah koin beralih untuk menyediakan pasokan yang belum ditutup setelah mencapai batas pasokan 100 miliar koin pada pertengahan 2015.

Beberapa tokoh industri seperti CEO Ripple Brad Garlinghouse telah mengecam Dogecoin karena dugaan "dinamika inflasi" dan pasokan tidak terbatas.

Meskipun Musk mengkritik Bitcoin sebagai alat pembayaran, perusahaan kendaraan listriknya, Tesla, secara singkat mengadopsi BTC sebagai metode pembayaran awal tahun ini. Alasan resmi untuk membatalkan opsi pembayaran adalah kekhawatiran perusahaan mengenai “penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat pesat untuk penambangan dan transaksi Bitcoin.” Tesla masih terus memegang sejumlah besar Bitcoin di neraca setelah membeli 1,5 miliar dolar di BTC pada bulan Februari.

Sejumlah perusahaan global seperti Twitter telah secara aktif mengadopsi BTC sebagai opsi pembayaran dengan menerapkan lightning network untuk mengurangi biaya transaksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: