Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota Parlemen Inggris Bentuk Grup untuk Diskusikan UU Kripto

Anggota Parlemen Inggris Bentuk Grup untuk Diskusikan UU Kripto Kredit Foto: Unsplash/Stanley Dai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lisa Cameron, anggota parlemen untuk House of Commons Inggris, dilaporkan memimpin kelompok lobi yang bertujuan mempromosikan undang-undang terkait kripto di pemerintahan.

Menurut laporan pada Jumat, (08/01) dari Financial Times, anggota parlemen, serta anggota House of Lords di Inggris, meluncurkan kripto dan digital aset grup untuk memastikan aturan untuk industri kripto di Inggris dengan mendukung inovasi, pada minggu lalu. Kelompok lintas partai bertujuan untuk melindungi investor dari kejahatan keuangan, termasuk penipuan token atau penawaran dari perusahaan yang diatur.

Baca Juga: Penipuan Kripto Multi-Juta di Pakistan, FIA Lakukan Penyelidikan Pada Binance

"Kami berada pada saat yang penting untuk sektor ini karena pembuat kebijakan global juga sekarang meninjau pendekatan mereka terhadap kripto dan bagaimana hal itu harus diatur," kata Cameron.

Kelompok perdagangan yang mengatur diri sendiri negara itu untuk industri kripto, CryptoUK sendiri dilaporkan mendukung pembentukan kelompok advokasi. Menurut direktur eksekutif CryptoUK, Ian Taylor, kelompok ini bermaksud untuk menghabiskan lebih dari 67.000 dolar pada tahun 2022 untuk mendukung kripto dan digital aset grup  dengan fokus pada "pendidikan, pendidikan, pendidikan" di sekitar aset kripto.

Pada tahun 2021, Otoritas Perilaku Keuangan Inggris mengeluarkan banyak peringatan kepada investor ritel, menasihati mereka tentang potensi risiko dalam berurusan dengan perusahaan kripto yang belum terdaftar di pengawas keuangan negara itu. Otoritas Standar Periklanan Inggris dan regulator periklanan independen negara itu, juga menghapus iklan dari perusahaan kripto termasuk Coinbase dan Kraken.

Kekhawatiran yang tampaknya berkembang atas penipuan kripto dan transaksi ilegal di Inggris datang ketika laporan dari Chainalysis menunjukkan scammers menerima 7,8 dolar miliar dalam kripto yang dicuri dari korban selama 2021, di mana lebih dari 2,8 miliar dolar berasal dari tarikan karpet. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: