Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penipuan Kripto Multi-Juta di Pakistan, FIA Lakukan Penyelidikan Pada Binance

Penipuan Kripto Multi-Juta di Pakistan, FIA Lakukan Penyelidikan Pada Binance Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Bakauheni, Lampung -

Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) dilaporkan mengeluarkan pemberitahuan resmi untuk pertukaran kripto Binance dalam upaya untuk mengidentifikasi tautan seputar penipuan kripto multi-juta di wilayah tersebut.

Melansir dari Cointelegraph, Senin (10/01) pemerintah Pakistan memulai penyelidikan kriminal setelah menerima banyak keluhan terhadap penipuan yang sedang berlangsung yang melibatkan menyesatkan investor untuk mengirim dana dari dompet Binance ke dompet pihak ketiga yang tidak dikenal.

Baca Juga: Penting Banget Buat Pemula, Begini Caranya Berinvestasi di Aset Kripto

Menurut liputan lokal, Cyber Crime Wing FIA telah mengeluarkan perintah kehadiran kepada manajer umum Binance Pakistan Hamza Khan untuk mengidentifikasi tautan pertukaran ke aplikasi seluler investasi online yang curang.

"Kuesioner yang relevan juga telah dikirim ke Binance Headquarters Cayman Islands dan Binance US untuk menjelaskan hal yang sama," bunyi pemberitahuan itu.

Penipuan investasi di Pakistan dilakukan dengan meminta pengguna untuk mendaftar di Binance dan mentransfer dana ke dompet pihak ketiga dengan dalih pengembalian yang tidak realistis. Menurut pemberitahuan FIA:

"Skema ini menguntungkan klien lama dengan mengorbankan klien baru dan akhirnya menghilang ketika mereka telah membuat basis modal besar senilai miliaran rupee."

Berdasarkan keluhan yang diajukan oleh warga, agensi Pakistan mengidentifikasi setidaknya 11 aplikasi seluler palsu yang tiba-tiba berhenti bekerja setelah berhasil mencuri dana pengguna. Aplikasi yang diidentifikasi oleh FIA adalah MCX, HFC, HTFOX, FXCOPY, OKIMINI, BB001, AVG86C, BX66, UG, TASKTOK dan 91fp.

Selain mengarahkan pengguna untuk mendaftar di Binance dan mentransfer dana, penipu menambahkan korban pada kelompok Telegram untuk memberikan sinyal agar melakukan taruhan ahli. Setiap aplikasi menampung sekitar 5.000 pelanggan rata-rata. Pemberitahuan itu menambahkan:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: