BitPay: Bitcoin Berangsur Menurun karena Mata Uang Kripto Lainnya

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut laporan Bloomberg, Selasa (18/01) BitPay Inc., salah satu prosesor pembayaran kripto paling terkenal di dunia, telah melihat pergeseran dalam jenis aset digital yang digunakan untuk pembelian selama setahun terakhir.

Menurut BitPay, penggunaan Bitcoin (BTC) di bisnis yang menggunakan sistem pembayarannya turun tahun lalu menjadi sekitar 65% dari transaksi yang diproses, turun dari 92% pada tahun 2020. Seiring dengan perubahan ini, Ether (ETH) mewakili 15% dari semua transaksi, sedangkan mata uang lain seperti Litecoin (LTC) dan Dash telah meningkatkan porsinya.

Baca Juga: Uji Bitcoin di Beberapa Negara, Youtuber Ini Temukan Banyak Hal Menarik!

Bisnis telah mulai menggunakan stablecoin lebih sering untuk pembayaran lintas batas sejak November ketika nilai kripto telah terdepresiasi. Konsumen juga mulai menggunakan stablecoin karena nilainya konstan, menghasilkan lebih sedikit risiko di pasar cryptocurrency yang terkenal fluktuatif, sesuai laporan.

Makin populernya stablecoin sebagian berkontribusi pada penggunaan koin alternatif untuk pembayaran. Dogecoin (DOGE), misalnya, menjadi terkenal tahun lalu sebagai hasil dari pengikutnya, seperti CEO Tesla Elon Musk, yang mengumumkan pada hari Jumat lalu bahwa DOGE dapat digunakan untuk membeli barang dagangan terkait Tesla.

Tren ini menunjukkan bahwa individu memegang Bitcoin daripada membelanjakannya. Harga Bitcoin meningkat sebesar 60% pada tahun 2021, terlepas dari volatilitas kuartal keempat. Menurut BitPay, sebagian besar transaksi kripto tahun lalu berada dalam barang-barang mewah seperti perhiasan, jam tangan, dan mobil.

Menurut Stephen Pair, CEO BitPay, volume transaksi untuk barang-barang high-end meningkat 31% pada 2021 dari 9% pada 2020. Volume pembayaran naik sebesar 57% di seluruh papan pada tahun 2021.