Gak Ada Obatnya, Untung BCA Melesat Hingga Tembus Lebih dari Rp30 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank milik orang terkaya di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mengantongi untung atau laba bersih sebesar Rp31,4 triliun di tahun 2021, atau tumbuh 15,8% YoY.

“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Menurut Jahja, perusahaan yang dimiliki oleh Robert Buddi Hartono dan Bambang Michael Hartono, tersebut pun turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor.

Baca Juga: Kolaborasi Bluebird dan BCA, Berikan Macam Opsi Pembayaran

BCA pun berhasil mencatatkan kenaikan pada penyaluran kreditnya sebesar 8,2% secara tahunan (YoY) yang sejalan dengan poemulihan ekonomi nasional.

Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR.

Inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi.Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 19,1% YoY di Desember 2021.

Baca Juga: Ini Baru The Real Sultan! Dua Hartono Sah Jadi Pemilik Ranch Market Lewat Blibli

Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun di tahun 2021, atau tumbuh 15,8% YoY.

“Untuk mendorong kredit konsumer, kami berinisiatif dengan menggelar sejumlah event virtual. Pada tahun 2021, kami juga meluncurkan beberapa aplikasi baru yaitu myBCA, haloBCA, dan merchantBCA untuk melengkapi platform digital BCA. Salah satu anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA, meluncurkan aplikasi blu yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial,” terang Jahja.