Lagi-lagi Risma Murka di Depan Umum, Kali Ini Semprot Anak Jalanan: Masa Tidak Bisa Kerja Kamu!

Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menyedot perhatian masyarakat dengan aksi marah-marah di depan umum.

Kali ini, sasaran kemarahan mantan Wali Kota Surabaya itu ditumpahkan kepada segerombolan anak jalanan yang kegep sedang tidur-tiduran di emperan toko di Perempatan Gambiran, di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Peristiwa itu bermula ketika Risma dan rombongannya sedang dalam perjalanan menuju kantor kecamatan Mojoagung, saat melintasi kawasan Perempatan Gambiran, Risma yang berada di dalam mobil tiba-tiba keluar dan menemui kelompok anak jalanan yang sedang rebahan di emperan toko.

Baca Juga: Risma Jadi Kandidat Kepala Otorita IKN, Pengamat Ungkap Kejelekan Mensos: Mirip Ahok!!

Jumlah anak jalanan itu sebanyak delapan orang yang semuanya masih di bawah umur.

“Ini kalian ngapain kok di sini ini? Kamu mau ke mana? tanya Risma kepada para anak jalanan tersebut dikutip Selasa (8/2/2022).

Belum juga dijawab pertanyaan tersebut, Risma kembali menghujani pertanyaan yang lain. Dia tampak menanyakan bebrapa perempuan yang ikut tidur-tiduran di emperan toko itu.

“Ini siapa, istrimu? Istrimu kau ajak menggelandang ini gimana? Habis ini pulang, kerja, saya ajari kerja. Buka kafe-kafe gitu, masak tidak bisa kamu,” ungkap Mensos.

Tidak sampai disitu, Risma kemudian memberikan pesan penting agar mereka segera kembali pada kehidupan yang normal dan bisa berubah.

“Mau sampai kapan kalian kayak gini. Gak pengen berubah kamu? Sekarang sudah bisa sekolah, kenapa kamu kok tidak sekolah. Ibuku ya lulusan SD, tapi anaknya tidak boleh lulusan SD ngerti ya. Makanya abis ini kamu kerja, tak ajari,” kata Mensos.

“Nanti kamu pulang tak antar, mampir ke tempat ku satu persatu. Kamu balik ke orang tuamu ya. Nanti tak cari beneran loh kamu. Setelah ini kamu tak cari,” kata dia.

Risma kemudian menginstruksikan kepada Balai Besar Prof. Soeharso Surakarta, untuk melakukan asesmen terhadap anak-anak tersebut. Dari asesmen bisa ditentukan jenis layanan yang sesuai untuk mereka.

“Tolong dibina dulu baru diajari kerja. Misalnya mengelola cafe atau jualan pulsa atau lainnya. Mereka yang orang tuanya juga hidup di jalanan, sekalian diberikan asesmen dan ajari kerja juga untuk orang tuanya,” katanya.