Nadiem Makarim Ungkap Alasan Tak Ajari Anak Gunakan Plastik di Rumah, Ternyata Karena...

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim ikut menyoroti isu hidup berkelanjutan atau sustainable living pasca pandemi Covid-19 dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Nadiem, masyarakat harus memikirkan kehidupan yang berkelanjutan setelah pandemi Covid-19 usai. Hal tersebut diungkapkan oleh Nadiem dalam Kick Off G20 on Education and Culture.

Baca Juga: Puncak Hari Pers Nasional 2022, Nadiem Sebut Produk Jurnalistik Jadi Salah Satu Materi Pembelajaran

"Kehidupan pasca pandemi, maka kita harus mencari cara untuk mewujudkan sustainable living," kata Nadiem dalam acara "Kick Off G20 on Education and Culture" pada hari ini, Rabu (9/2/2022).

Nadiem berharap generasi dimasa mendatang dapat hidup berdampingan dengan alam. Kehidupan yang berdampingan dengan alam telah diterapkan olehnya di rumah.

Ia menceritakan saat ini dirinya telah memberi contoh kepada buah hatinya dalam menjalankan sustainable living ini.

"Saya sudah memberi contoh dan membiasakan anak-anak saya, sama sekali tidak menggunakan plastik dirumah dan mengurangi sampah," jelasnya.

Nadiem juga mengingatkan agar belajar mencintai alam semesta mulai sekarang. Nadiem mengatakan belajar mencintai alam dapat dilakukan melalui budaya dan kearifan lokal. Seperti yang telah diajarkan generasi sebelum kita lewat warisan budaya dan kearifan lokal.

Untuk diketahui, sustainable living adalah gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan yang bertujuan meminimalisir kerusakan lingkungan yang disebabkan manusia dalam setiap aspek kesehariannya.

Sustainable living juga berdampak dengan budaya yang dapat menghidupkan kearifan lokal. Padahal kebudayaan Indonesia yang sangat kaya ini menyimpan banyak kearifan lokal yang selaras dengan alam.

Untuk itu, Nadiem berharap dalam presidensi G20 dalam kegiatan kebudayaan yang melibatkan penggerak budaya Indonesia untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan dengan kembali keakar budaya.