Sambut Tren Digitalisasi, Kartika: BUMN Harus Gesit dan Adaptif

Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, BUMN harus gesit dan adaptif dalam menyambut tren digitalisasi agar dapat bersaing dan bertahan. Baik melalui investasi teknologi informasi (TI) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipersiapkan.

Selama pandemi berlangsung, teknologi digital telah membantu masyarakat untuk melewati krisis kesehatan. Kini, aktivitas bisnis dari seluruh sektor telah beranjak ke teknologi digital untuk mengelola bisnis.

“Digitalisasi saat ini telah menjadi gerakan global, seluruh perusahaan termasuk BUMN perlu menyiapkan dan mengimplementasi strategi serta rencana transformasi bisnis guna mengantisipasi tren digital dan beralih ke pengembangan di sektor berkelanjutan (ESG) secara lebih matang dan strategis," terang Kartika dalam acara Mandiri Investment Forum 2022 di Jakarta, Rabu (9/2/2022). Baca Juga: Dampak Digitalisasi, Media Massa Harus Tunjukkan Eksistensi Agar Bertahan

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan pihaknya telah menelurkan super apps Livin by Mandiri dan Kopra by Mandiri dalam menyambut era digitalisasi saat ini.

"Kami masih fokus mengembangkan super apps livin sehingga kalau dilihat secara user sudah lebih dari 10 juta. Nilai transaksi untuk Livin tembus Rp1700 triliun, sementara Kopra sudah Rp11 ribu triliun lebih. Jadi rasanya sudah tepat apa yang kita lakukan saat ini," tukasnya.

Melalui pengembangan dan optimalisasi layanan secara digital, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kinerja akan semakin membaik. Untuk itu, Bank Mandiri telah menyiapkan sederet inovasi layanan yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan transaksi finansial nasabah baik retail maupun wholesale melalui dua produk digital andalan yaitu Livin' by Mandiri dan Kopra by Mandiri.

"Pada tahun 2021 lalu, Bank Mandiri telah berhasil melakukan lompatan dengan mendigitalisasi hampir seluruh layanan transaksi nasabah," ucapnya.