Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Pecat 900 Karyawan via Zoom, Pengusaha Ini Malah Rekrut 1.000 Karyawan Baru di India

Usai Pecat 900 Karyawan via Zoom, Pengusaha Ini Malah Rekrut 1.000 Karyawan Baru di India Laptop | Kredit Foto: Unsplash/Christin Hume
Warta Ekonomi, Jakarta -

Akhir tahun lalu, sempat heboh CEO Better.com Vishal Garg memecat 900 staf via Zoom. Pemangkasan karyawan tersebut pada dasarnya memindahkan sebagian besar tenaga kerja ke luar negeri.

Kini, pemberi pinjaman hipotek online ini telah secara agresif merekrut di India dan AS pada sebagian besar tahun 2021 untuk mencoba dan mengimbangi gelombang pembiayaan kembali.

Pergeseran geografis ini secara efektif menambah 1.000 karyawan di India sehingga dapat membantu Better.com mencegah penurunan yang membuat perusahaan mengalami penurunan pendapatan dan pengeluaran yang lebih tinggi saat bersiap untuk go public.

Baca Juga: Panas! Miliarder China Ini Dituduh Jadi Antek Komunis untuk Rusak Pemilu Australia

Better.com, dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS yang sama, mengungkapkan bahwa kerugian bersih kuartal keempatnya dapat mencapai USD182 juta (Rp2,5 triliun) dan pendapatan itu turun sebanyak 22% dari kuartal sebelumnya.

Melansir NDTV di Jakarta, Rabu (16/2/22) faktor-faktor termasuk pengurangan tenaga kerja dan liputan media negatif turut mempengaruhi produktivitas dan hasil keuangan Better, ujar perusahaan, seperti halnya kenaikan suku bunga dan peningkatan persaingan di antara pemberi pinjaman.

Garg telah meminta maaf atas cara pemecatan yang ia tangani dan mengambil jeda singkat dari perusahaan.

Sebelum pemutusan hubungan kerja, Better.com melakukan perekrutan karena berusaha memanfaatkan gelombang pembiayaan kembali hipotek rumah yang didorong oleh tingkat suku bunga rendah. Tenaga kerjanya kira-kira dua kali lipat sepanjang tahun menjadi lebih dari 10.000 pada November.

Pada akhir tahun, setelah pengurangan staf Garg, perusahaan mengatakan memiliki 9.300 staf. Sementara itu masih lebih tinggi dari 8.100 pekerja yang dipekerjakan pada 30 Juni, dokumen SEC menunjukkan.

Hal utama yang berubah adalah campuran geografis. Pada 30 Juni, perusahaan memiliki 5.000 karyawan di AS dan 3.100 di India. Pada akhir tahun, ada sekitar 5.200 di AS dan sekitar 4.100 di India, menurut pengarsipan. Proporsi yang bekerja di India telah meningkat menjadi 44% pada 31 Desember dari 38% pada 30 Juni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: