Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minta Orang Tua Waspada Kasus Penyebaran Omicron Pada Anak, Ini Saran Dari IDAI

Minta Orang Tua Waspada Kasus Penyebaran Omicron Pada Anak, Ini Saran Dari IDAI Kredit Foto: Nuzulia Nur Rahma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, penyebaran virus covid 19 khususnya varian Omicron sangat cepat. Di sisi lain ia meminta agar para orang tua lebih waspada dan tidak panik terhadap kondisi  saat ini.

"Jadi kalau data kami untuk di anak-anak itu yang sudah terpapar Omicron penyebarannya sangat cepat sekali. Jadi, bagaimana sikap kita terhadap kondisi ini yang pertama kali adalah jangan panik. Ya jangan panik karena kepanikan tidak akan menyelesaikan masalah," ujarnya dalam Webinar Kesehatan: “Bahaya Covid-19 Omicron Pada Balita & Anak, Bagaimana Solusinya?”, Selasa (22/02).

Baca Juga: Gelombang Pandemi Kian Tinggi, Cekpremi.com Tawarkan Asuransi untuk Virus Omicron

Ia juga mengingatkan kepanikan yang terjadi di masyarakat cenderung mengakibatkan kolaps di layanan kesehatan. Ia menyarankan sebaiknya lakukan layanan telekonsultasi, lakukan pemantauan tanda-tanda kegawatan, atau tanda bahaya yang bisa dialami oleh anak. 

"Saya ingin jadi nanti ibu-ibu kalau panik itu jangan membawa anak-anaknya semua ke rumah sakit padahal tidak ada indikasi untuk masuk ke rumah sakit. Namun sebaliknya juga tidak boleh meremehkan. tidak boleh meremehkan dengan anggapan Omikron ini virus ringan, tidak seperti itu juga," tuturnya.

Piprim menjelaskan dalam banyak kasus anak yang terpapar virus Covid maupun Omicron dibarengi dengan banyaknya laporan kasus yang disebut dengan MIS-C atau multisistem inflammatory syndrome in children, Jadi jika seorang anak terkena virus dan kemudian terkena gejala ini akan bisa berakibat fatal.

"Sungguh kasihan melihatnya, kontraksi jantung yang lemah atau anaknya bisa gagal jantung dan juga bisa ke organ-organ lainnya bahkan bisa terkena diabetes, Pankreas, dan juga bisa terkena organ-organ lainnya organ saraf pembuluh darah dan lainnya, ada juga anak terpapar Covid berat kemudian ada sumbatan di pembuluh otaknya sehingga ada gangguan motorik," jelasnya.

Dengan demikian ia meminta agar orang tua berhati hati  dan selalu mengawasi kesehatan anaknya. Piprim juga meminta para orang tua untuk bisa mempersiapkan anak-anaknya, terutama yang berusia 2 tahun keatas, untuk bisa cakap dalam melaksanakan protokol kesehatan. Misalnya memakai masker dengan benar, membudayakan cuci tangan, menjaga jarak, menghindari kontak erat dan menjauhi kerumunan.

"Apa yang perlu kita lakukan di masa pandemi ini tentu saja upaya yang terbaik adalah mencegah agar anak kita tidak terpapar dengan varian apapun itu. Karena bisa jadi varian yang lama juga masih ada tapi memang kalau dilihat karakternya ini yang dominan adalah karakter dari varian omicron nya. Karena varian ini sebagian besar gejalanya ringan tetapi potensi untuk menjadi MIS-C bisa dalam beberapa waktu kemudian meski sudah negatif," ungkapnya.

Sejauh ini untuk kasus konfirmasi Covid-19 pada anak di Indonesia mengalami peningkatan. Berdasarkan data IDAI, per 31 Januari, terdapat 2.725 kasus konfirmasi dan per 7 Februari meningkat menjadi 7.990 kasus.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: