Celetukan Orangnya Mas AHY Bikin Opung Luhut Lemes: Kadrun yang Begitu Dibenci Tapi Kini Dibutuhkan!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi Partai Demokat, Yan Harahap menyindir keras  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Sindiran pedas itu dilontarkan anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu untuk merespons usaha Luhut yang mencari investor hingga Arab Saudi demi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)  Nusantara.

Dengan mencari investor hingga ke Arab, kata Yan pemerintah nyatanya benar-benar membutuhkan kadrun padahal selama ini mereka dibenci.

Baca Juga: Nggak Terima Disebut Jadi Biang Kerok Penundaan Pemilu 2024, Suara Luhut Menggelegar!

Istilah kadrun ini sudah lazim dipakai oleh kelompok  oposisi untuk menyebut kelompok - kelompok yang kontra pemerintah. Kadrun atau kadal gurun merujuk pada kelompok masyarakat yang gemar mengadopsi gaya dan budaya orang Arab khususnya soal agama.

"‘Kadrun’……. yang begitu dibenci, namun dibutuhkan,” kata Yan Harahap dilansir Populis.id dari lama twitternya Jumat (4/2/2022). 

Dalam cuitannya itu Yan Harahap juga membagikan sebuah berita dari media daring dengan judul ‘Temui Pangeran MbS, Luhut Bujuk Saudi Investasi di IKN’.

Sebagaimana diketahui, Luhut baru-baru ini terbang ke Arab Saudi menemui Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) di Riyadh. Pertemuan itu  untuk menjajaki peluang Arab Saudi untuk berinfestasi di IKN.  

“Saya senang kunjungan ke Arab Saudi dapat berjalan dengan lancar. Pangeran Mohammed bin Salman juga menunjukkan sambutan yang sangat baik mengenai peluang investasi di berbagai bidang yang kita bahas,” kata Luhut.

Andaikata bujuk rayu Luhut itu berhasil, Arab Saudi bakal berinfestasi di beberapa sektor seperti  energi baru, dan terbarukan, bidang lingkungan hidup.

“Selain itu Putera Mahkota juga menyampaikan bahwa bila Indonesia maju, maka Arab Saudi pun harus ikut maju,” ujar Luhut. 

Dalam kunjungan tersebut, Luhut juga bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid Al-Falih dan beberapa CEO perusahaan untuk membahas realisasi sejumlah rencana investasi perusahaan Saudi di Indonesia.