Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Telkomsigma Dukung Pemberdayaan dan Pemenuhan Gizi Masyarakat Terdampak Covid-19

Telkomsigma Dukung Pemberdayaan dan Pemenuhan Gizi Masyarakat Terdampak Covid-19 Program Ketahanan Pangan oleh Telkomsigma. | Kredit Foto: Telkomsigma
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada sektor ekonomi, belum banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap dampak pandemi pada ketahanan pangan serta sulitnya pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil di kalangan marjinal.

Padahal, Indonesia sudah menghadapi masalah gizi yang tinggi bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda. UNICEF menyatakan bahwa lebih dari 2 juta anak menderita gizi buruk serta lebih dari 7 juta anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting.

Baca Juga: Lintasarta Dukung Digitalisasi di Papua Barat Melalui Program CSR

Covid-19 telah mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan pendapatan sehingga rantai pasokan makanan menjadi terganggu. Hal ini berpotensi meningkatkan jumlah anak-anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia. Menyadari pentingnya isu tersebut, Telkomsigma berinisiatif memberikan bantuan melalui Program Ketahanan Pangan sebagai salah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.

Program Ketahanan Pangan yang merupakan hasil kolaborasi Telkomsigma bersama Human Initiative ini ditujukan untuk membentuk ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi terutama dari protein, serat, dan karbohidrat. Salah satu bentuk program yang dilakukan adalah dengan mengajak masyarakat merancang Kebun Gizi yang dilakukan dengan budi daya ikan air tawar dan juga penanaman berbagai jenis sayur mayur dengan metode penanaman aquaponic.

Pada awalnya, warga di Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai peternak dan petani, telah memiliki keterampilan budi daya belut dengan metode yang sederhana. Telkomsigma pun menggandeng warga Desa Cipambuan sebagai sasaran Program Ketahanan Pangan fase pertama. Rangkaian program diawali dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan rutin sebanyak 5 sesi kepada warga terkait dengan perikanan, pengelolaan Kebun Gizi dari awal hingga siap panen, dan juga terkait post-harvest management untuk menentukan strategi penjualan.

Sebanyak 4 unit kolam ikan dengan kapasitas hingga 2.000 ekor ikan serta bibit ikan nila dan bibit tanaman kangkung disediakan melalui Program Ketahanan Pangan pada fase pertama Kebun Gizi. Berselang 4 bulan setelah penanaman bibit, pada Sabtu, 19 Maret lalu, terdapat hasil panen sebanyak 60 Kg ikan nila dan kangkung yang berjumlah 11 kg yang berhasil diperoleh. Program Ketahanan Pangan melalui Kebun Gizi menyasar 50 KK dari warga Desa Cipambuan. Kebun Gizi sendiri dikelola oleh Kelompok Wanita Tani untuk menyediakan bahan makanan seperti daging ikan air tawar dan sayur mayur.

VP Corporate Secretary & Communication Telkomsigma, Irwan Sobrian, dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (21/3), mengatakan, "Telkomsigma ingin terus hadir di tengah masyarakat dan lingkungan sekitar untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat. Salah satunya, kami mendukung ketersediaan kecukupan pangan dan gizi sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan."

Ke depannya, Irwan menjelaskan bahwa kerja sama antara Telkomsigma dengan Human Initiative dalam Program Ketahanan Pangan yang telah dijalankan sejak Q4 2021 akan rutin dilakukan dan jangkauannya terus diperluas seiring dengan hasil panen yang dihasilkan.

"Dengan begitu, program ini akan sustainable dan memberi manfaat ekonomi untuk masyarakat luas, tidak hanya sebatas untuk warga di Desa Citambuan," tutup Irwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: