Imbauan untuk Pemerintah: Covid-19 Berikan Dampak Krisis Berbeda, Tolong Perhatikan Hal Ini...

Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyatakan Covid-19 memberikan dampak krisis yang berbeda dibanding krisis-krisis yang telah terjadi sebelumnya.

"Misalnya, pada Krisis Moneter 1997, kelompok yang terkena dampak terbesar adalah golongan menengah ke atas. Sementara pada pandemi, seluruh lapisan masyarakat yang terkena imbasnya, terutama pada masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampak yang signifikan," kata Burhanuddin saat DBS Asian Insights Conference 2022 yang digelar secara virtual, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Covid Melandai, Bandung Cabut Aturan Ganjil Genap pada Lima Gerbang Tol

Pasalnya, pandemi Covid-19 menyebabkan hadirnya regulasi pembatasan pergerakan sosial yang menyebabkan masyarakat sulit melakukan kegiatan ekonomi. Kelompok yang paling terdampak oleh kebijakan ini adalah masyarakat yang bergantung pada pendapatan harian.

Oleh sebab itu, kebijakan pemerintah dalam mengendalikan pandemi COVID-19 sangat berpengaruh pada sentimen masyarakat terhadap kepercayaan kepada pemerintah.

"Untuk meningkatkan approval rating (kepercayaan masyarakat), pemerintah perlu segera menyelesaikan isu perekonomian yang berpengaruh langsung pada kehidupan masyarakat, seperti peningkatan harga bahan pangan dan ketersediaan lapangan pekerjaan," tandasnya.

Pemerintah juga dapat menggunakan G20 Summit 2022 sebagai ajang menunjukkan potensi Indonesia di kancah global, kata Burhanuddin.

"Saya berharap dengan menjadi tuan rumah G20 Summit 2022, Indonesia dapat memengaruhi sentimen masyarakat terhadap pemerintah, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan perekonomian di Indonesia,” tutup dia.