PSS Sleman Tetap Optimistis Lolos dari Zona Degradasi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Meski masih menempati posisi ke-14 di klasemen sementara Liga 1, PSS Sleman tetap optimistis lolos dari zona degradasi.

Menurut pelatih I Putu Gede, PSS masih punya kesempatan agar bisa bertahan di kasta tertinggi sepak bola negeri ini. Syaratnya PSS harus memaksimalkan dua laga terakhir.

"Kami masih ada dua pertandingan ke depan dan ini sangat penting bagi kami. Ini yang harus ditatap,” Kata dia dalam konferensi pers. Kemarin, berhadapan dengan Persipura Jayapura, PSS gagal mendulang poin penuh. Dalam pertandingan itu, Wander Luiz dan kawan-kawan harus takluk 2-4.

Putu Gede mengakui, kekalaha dari Persipura Jayapura membuat tim asuhannya merasakan kekecewaan yang sangat. Apalagi, timnya sempat dua kali memimpin dan harus berakhir dengan kekalahan.

Baca Juga: Gagal Juarai Liga 1, Arema FC Berbenah Sambut Musim Depan

Menurut Putu Gede, situasi yang sama juga terjadi beberapa kali pada pertandingan sebelumnya sehingga akan menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang lagi di dua laga tersisa.

Yang jelas, kata mantan juru taktik Persekat Tegal itu, menyatakan kekalahan demi kekalahan di rentetan laga belakangan harus segera dilupakan. Ini agar tim fokus menatap dua laga yang masih tersisa.

PSS masih menyisakan dua laga, yakni kontra Persela Lamongan yang dijadwalkan pada Kamis (24/3/2022) dan laga kontra Persija Jakarta tetapi belum ditentukan jadwalnya.

Saat ini, PSS masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga 1 2021/2022 dengan 33 poin 33, atau unggul satu poin dari Barito Putera di posisi ke-15 dan berselisih 3 tiga poin dari Persipura di peringkat 16.

Artinya, PSS membutuhkan setidaknya empat poin tambahan dan harus memenangi dua laga sisa untuk bertahan di Liga 1 pada musim depan, seandainya pun Barito Putera dan Persipura sama-sama menang di dua laga yang tersisa.

Dua klub lain, yakni Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan yang berada di dua urutan terakhir klasemen sementara sudah dipastikan terdegradasi karena perolehan poin yang sudah tak mungkin mengejar.