Penjualan Melesat 800%, Pero Indonesia Bakal Perluas Segmentasi Pasar

Pandemi Covid-19 mengubah cara hidup di segala bidang tak terkecuali soal kebiasaan memasak. Pembatasan kegiatan masyarakat di luar ruang membuat banyak orang membiasakan diri untuk memasak. Arus informasi digital di berbagai platform juga membuat kegiatan memasak tak lagi sekedar membuat makanan namun kini menjadi gaya hidup.

Merk dagang perlengkapan memasak atau cookware asal Turki, Pero Indonesia berhasil masuk ke pasar Indonesia dan menunjukan pertumbuhan angka penjualan produk yang signifikan. 

Sales and Marketing Director Pero Indonesia, Rica Wijaya, mengungkapkan jika Pero Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 800% sepanjang kuartal 1 2022 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Sektor Properti Bangkit, MR Realty Targetkan Penjualan Rp9 Triliun

“Di tahun 2021 dan 2022 Pero Indonesia menjadi salah TOP 10 brand di Marketplace Indonesia," ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (19/4/2022). 

Ia mengungkapkan bila pencapaian ini salah satunya didapat karena Pero menerapkan strategi omni channel dalam penjualan produknya mulai dari e-commerce, program reseller, pasar modern hingga meningkatkan jumlah outlet.

"Di tahun 2022 ini, Pero menargetkan perluasan segmentasi pasar dengan membuka lebih banyak stand alone store di beberapa mall besar di Wilayah Jabodetabek dan kota-kota besar di Indonesia," terangnya.  

Baca Juga: Penjualan Meningkat, Laba Bersih Aneka Gas Industri Tumbuh Dua Kali Lipat!

General Manager Pero Indonesia, Listiani menyebut jika mimpi perusahaan adalah menghadirkan produk cookware dengan desain mewah namun murah di seluruh rumah tangga di Indonesia. 

Produk alat masak granite ini dirancang dengan material alami dan inovasi teknologi antilengket yang bebas racun sehingga makanan yang dihasilkan tetap sehat.

“Kami percaya solusi hidup sehat dimulai dari dapur dan bagaimana cara menyiapkan masakan, peralatan memasak merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan proses memasak yang sehat, dan makanan yang dihasilkan juga sehat" pungkas Listiani.