Kredit Foto: PGN
Keputusan Pemerintah Indonesia yang akan menyetop seluruh ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng sawit, turut menyebabkan harga minyak kedelai melonjak ke rekor tertinggi pada Jumat (22/4/2022). Hal ini lantaran meningkatnya kekhawatiran menipisnya alternatif pasokan minyak nabati global dan bahan bakar yang berdampak pada inflasi pangan global.
Hilangnya pasokan dari Ukraina, selaku pemasok utama minyak bunga matahari dunia, dan terjadinya kekeringan di Argentina yang berdampak pada produksi minyak kedelai utama dunia, telah memicu kenaikan tajam harga minyak nabati global sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Pengembangan Plasma Nutfah Lewat Kelapa Sawit, Simak!
Melansir laman InfoSAWIT pada Selasa (26/4), harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 naik ke puncak 83,21 sen per lb atau 4,5 persen pada 22 April 2022 dan mencatat rekor tertinggi. Dilansir Reuters, harga saat ini telah mengalami peningkatan hampir 50 persen sepanjang tahun 2022.
Diungkapkan analis di Oil World yang berbasis di Hamburg, Siegfried Falk dalam laman InfoSAWIT, larangan ekspor ini merupakan berita buruk bagi konsumen minyak nabati di banyak negara yang saat ini sangat bergantung pada minyak sawit mengingat kekurangan minyak bunga matahari, minyak kanola, dan minyak kedelai.
Lebih lanjut dikatakan Siegfried Falk, para pembuat kebijakan di Indonesia telah memutuskan kebijakan tersebut dalam upaya meredam inflasi harga pangan domestik, sehingga memicu inflasi di tempat lain. Padahal, inflasi makanan telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Baca Juga: Jokowi Tinjau Formula E Bareng Anies Baswedan, Netizen: Bentar Lagi Dicap Kadrun Nih!
Perlu diketahui, badan pangan PBB melaporkan bahwa pada awal bulan April, harga pangan telah melonjak hampir 13 persen pada Maret 2022 ke rekor tertinggi baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Aldi Ginastiar
